Hamas telah mengucapkan selamat kepada rakyat Suriah setelah pasukan oposisi bersenjata di negara itu menggulingkan pemerintah dan menggulingkan mantan Presiden Bashar Assad selama akhir pekan.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan di saluran Telegram kelompok militan Palestina itu, Hamas menyerukan kepada warga Suriah untuk "menyatukan barisan mereka, mempererat persatuan nasional, dan bangkit dari penderitaan masa lalu."
"Kami mengucapkan selamat kepada saudara-saudara rakyat Suriah atas keberhasilan mereka dalam mencapai aspirasi mereka untuk kebebasan dan keadilan," tulis kelompok militan itu, seraya menambahkan bahwa mereka menghormati keinginan, kemerdekaan, dan pilihan politik rakyat Suriah.
Dalam pernyataan terpisah, Ziad al-Nakhala, kepala Jihad Islam Palestina – sekutu Hamas – menyuarakan sentimen itu dan mengatakan kelompoknya berharap bahwa Suriah akan tetap menjadi pendukung rakyat Palestina dan perjuangan mereka.
Selama akhir pekan, para teroris Hayat Tahrir-al-Sham (HTS), bersama dengan faksi-faksi antipemerintah lainnya, merebut kendali ibu kota Suriah, Damaskus, setelah maju dengan cepat di beberapa wilayah.
Perwakilan pasukan oposisi sejak saat itu mengklaim telah menguasai negara tersebut.
Setelah bernegosiasi dengan sejumlah peserta konflik, Assad akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dan meninggalkan negara itu, menyerukan pengalihan kekuasaan secara damai, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.
Baik Assad maupun keluarganya sejak saat itu telah diberikan suaka dan saat ini berada di Moskow, Kremlin telah mengonfirmasi, dengan mencatat bahwa mantan pemimpin Suriah tersebut diundang secara pribadi ke negara itu oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.[IT/r]