Iran Mengatakan 'Penting' bagi ‘Militan’ Suriah untuk Menjaga Jarak dari Israel
Story Code : 1177682
"Jarak mereka dari rezim Zionis merupakan salah satu faktor yang penting bagi kami," kata Fatemeh Mohajerani kepada wartawan selama jumpa pers mingguan di ibu kota Tehran pada hari Selasa (10/12).
Dia menambahkan bahwa Tehran memantau dengan saksama perkembangan di Suriah, dan sangat ingin melihat "perilaku dan kinerja" kelompok bersenjata yang berkuasa sebelum memutuskan pendekatan terhadap negara Arab tersebut.
Mohajerani mencatat bahwa investasi Iran di Suriah telah sejalan dengan "kepentingan nasionalnya", dan bahwa pemerintahan Assad runtuh karena dia gagal terlibat dalam pembicaraan dengan rakyatnya sendiri dan tentaranya tidak memiliki insentif untuk berperang untuknya.
“Kami telah lama menjalin hubungan dengan Suriah, baik dalam hal budaya maupun peradaban. Para pedagang kami telah melakukan perjalanan ke Levant sejak lama, jadi hubungan kami dengan Suriah memiliki sejarah yang panjang. Kami berharap apa yang akan terjadi adalah hal yang baik bagi rakyat Suriah dan kami mendoakan yang terbaik bagi mereka,” kata juru bicara pemerintah Iran.
Mohajerani juga menyatakan bahwa ribuan warga Iran telah dipulangkan dari Suriah sejak Assad digulingkan.
“Selama tiga hari terakhir, 4.000 warga negara Iran telah kembali ke Iran,” katanya, menegaskan bahwa mereka berangkat dengan 10 penerbangan yang diselenggarakan oleh maskapai penerbangan swasta Mahan Air yang berbasis di Tehran.
Ia menambahkan bahwa Iran akan terus berupaya “hingga warga Iran terakhir” di Suriah pergi.
Sekitar 10.000 warga negara Iran telah tinggal di Suriah dalam beberapa tahun terakhir, menurut angka resmi.
Teroris melancarkan serangan mendadak bercabang dua di Aleppo, Suriah, dan pedesaan di sekitar Idlib pada tanggal 27 November. Mereka bergerak ke arah selatan untuk menguasai beberapa kota besar, termasuk Hama, Homs, Dara’a, dan Suwayda, sebelum memasuki ibu kota Damaskus pada tanggal 8 Desember.[IT/r]