Hizbullah Mengutuk Agresi dan Pendudukan Rezim Zionis di Suriah
Story Code : 1177693
Pernyataan yang dirilis pada hari Selasa (10/12) itu mengatakan bahwa Dewan Keamanan PBB, masyarakat internasional, dan negara-negara Arab dan Islam bertanggung jawab untuk mengakhiri agresi rezim Zionis an melindungi rakyat Suriah.
Hizbullah mengatakan kejahatan yang dilakukan oleh musuh Israel di wilayah Suriah "memperburuk ketidakstabilan negara saudara ini."
"Pendudukan agresif atas wilayah Suriah ini bertepatan dengan agresi militer Zionis yang sedang berlangsung terhadap Lebanon, pelanggaran gencatan senjata hariannya, dan serangannya terhadap Gaza," ujarnya. "Ancaman yang saling terkait ini menempatkan rakyat di wilayah tersebut dalam bahaya yang fatal," tambahnya.
Hizbullah mengatakan telah berulang kali memperingatkan ambisi Israel untuk melakukan ekspansi di seluruh wilayah. Hizbullah juga telah melakukan perlawanan yang dahsyat untuk mencegah rezim tersebut mencapai tujuannya.
Hizbullah mengatakan bahwa situasi ini menjadi lebih para dengan diamnya negara-negara Arab dan Islam serta masyarakat internasional yang membuat rezim tersebut semakin berani untuk meningkatkan serangannya terhadap negara-negara regional dengan dukungan AS yang tidak terbatas.
Hizbullah menekankan bahwa semua langkah yang diperlukan harus diambil untuk mencegah Israel mencapai tujuannya. Hizbullah juga menekankan bahwa hanya rakyat Suriah yang dapat menentukan arah politik negara tersebut secara independen dari pengaruh dan tekanan eksternal apa pun.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa mereka telah melakukan sekitar 480 serangan selama 48 jam terakhir terhadap target militer strategis di Suriah.
Militer rezim tersebut mengklaim bahwa mereka menyerang fasilitas militer, pusat penelitian dan sebagian gudang senjata strategis di Suriah, termasuk 15 kapal angkatan laut, sistem pertahanan udara, dan lokasi produksi senjata di beberapa kota.
Agen-agen Israel juga membunuhi sejumlah ilmuwan dan tokoh penting Suriah selama masa kekacauan dan euforia kelompok pemberontak pasca jatuhnya Damaskus.
Israel juga telah mengirim pasukan ke buffer zone di sebelah timur Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Konvoi militer Israel juga terus bergerak maju ke arah Damaskus semenjak jatuhnya Bashar Al-Assad. [IT/G]