0
Tuesday 7 January 2025 - 13:58
PBB

PBB 'Sangat Prihatin' pada Bayi yang Mati Kedinginan di Gaza

Story Code : 1182855
PBB
Juru bicara PBB, Stephane Dujarric, mengatakan kepada wartawan pada Senin (6/1) waktu setempat tentang kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza.

“Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) memberi tahu kami bahwa mereka sangat prihatin dengan laporan bahwa seorang bayi berusia satu bulan di Gaza telah meninggal karena hipotermia. Itulah yang disampaikan Kementerian Kesehatan kepada kita. Ini adalah kematian anak kedelapan akibat kedinginan dalam waktu kurang dari tiga minggu,” ujarnya.
 
Hipotermia adalah kondisi medis di mana suhu tubuh seseorang turun secara tidak normal, biasanya hingga di bawah 35 derajat Celsius. Kondisi ini terjadi ketika tubuh terpapar dingin dalam waktu lama dan tidak dapat mempertahankan suhunya dengan baik.
 
“Kematian ini dapat dicegah, jika perlengkapan yang diperlukan untuk melindungi anak-anak ini tersedia bagi keluarga mereka,” ujarnya.
 
“OCHA terus menerima laporan harian tentang warga sipil yang terbunuh dan terluka di seluruh Gaza akibat permusuhan yang sedang berlangsung, yang juga menyebabkan kerusakan dan pengungsian yang meluas, seperti yang Anda ketahui,” tambahnya.
 
Menyinggung penembakan Israel terhadap sekolah PBB, ia menekankan bahwa “warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk aktivis, konvoi, dan peralatan kemanusiaan, harus dilindungi sesuai dengan hukum humaniter internasional.”
 
Ia juga menyinggung pembatasan yang terus dilakukan oleh otoritas Israel terhadap akses ke Gaza utara, dengan mengatakan bahwa selama tiga hari terakhir, tiga upaya PBB untuk mencapai wilayah ini ditentang oleh Israel.
 
“PBB merencanakan adanya 37 misi kemanusiaan yang di seluruh Jalur Gaza selama akhir pekan depan. Dua belas misi ini difasilitasi, tetapi 15 lainnya ditolak mentah-mentah, sembilan dihalangi, dan satu dibatalkan karena masalah logistik dan operasional,” terangnya.
 
“Kami tegaskan bahwa Israel harus memfasilitasi aliran bantuan, bahan bakar, dan barang komersial yang cepat dan meluas ke Gaza melalui berbagai titik masuk untuk mencegah penjarahan sumber daya kemanusiaan,” katanya sambil merujuk pada beberapa insiden penjarahan bersenjata terhadap konvoi bantuan.
 
Ketika ditanya apakah PBB telah menerima penjelasan dari Israel atas serangan hari Minggu terhadap konvoi Program Pangan Dunia (WFP) di dekat pos pemeriksaan Gaza, Dujarric mengatakan: “WFP mengutuk keras insiden yang terjadi ketika konvoi WFP yang ditandai dengan jelas ditembaki oleh pasukan Israel di dekat pos pemeriksaan Wadi Gaza, yang membahayakan nyawa staf dan membuat kendaraan tidak dapat bergerak.”
 
“Kami mendesak semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional, melindungi warga sipil, dan mengizinkan bantuan kemanusiaan masuk dan keluar Gaza dengan aman”, pungkasnya. [IT/G]
Comment