Reuters: AS Mengalihkan Bantuan Militer dari Mesir ke Lebanon

Pemerintahan Biden berencana untuk mengalokasikan kembali $95 juta dalam bantuan militer yang awalnya ditujukan untuk Mesir ke Lebanon, menurut sebuah dokumen yang diperoleh Reuters pada hari Senin (6/1).
 
Sebuah pemberitahuan Departemen Luar Negeri kepada Kongres menggambarkan Angkatan Bersenjata Lebanon sebagai "mitra utama" dalam mempertahankan perjanjian gencatan senjata Zionis "Israel"-Lebanon pada tanggal 27 November 2024 dan "melawan ancaman Hizbullah terhadap Zionis Israel."
 
Keputusan tersebut menyusul meningkatnya kekhawatiran di antara beberapa anggota Kongres Demokrat mengenai catatan hak asasi manusia Mesir, khususnya penahanan ribuan tahanan politik, menurut laporan tersebut.
 
Pada bulan September, Departemen Luar Negeri mengumumkan bahwa pemerintahan Biden telah mengabaikan persyaratan hak asasi manusia yang terkait dengan bantuan militer untuk Mesir, yang memungkinkan Kairo menerima alokasi penuh sebesar $1,3 miliar, termasuk $95 juta yang secara khusus dikaitkan dengan kemajuan dalam pembebasan tahanan politik.
 
Lebih lanjut, pemberitahuan tersebut tidak secara eksplisit menyatakan bahwa $95 juta tersebut berasal dari dana khusus yang terkait dengan Mesir, tetapi seorang ajudan kongres menyatakan bahwa jumlah tersebut kemungkinan besar bukan kebetulan.
 
Menurut dokumen Departemen Luar Negeri, dana tersebut akan digunakan untuk "memprofesionalkan Angkatan Bersenjata Lebanon, meningkatkan keamanan perbatasan, memerangi terorisme, dan mengatasi tantangan keamanan yang timbul dari pergeseran kekuasaan di Suriah".
 
"Amerika Serikat tetap menjadi mitra keamanan pilihan Lebanon, dan dukungan AS kepada LAF secara langsung membantu mengamankan Lebanon dan wilayah Levant (Suriah) yang lebih luas," demikian pernyataan pemberitahuan tersebut.[IT/r]