Intel Amerika Menuduh Tiongkok Pasok Senjata ke Yaman

Newsmax melaporkan pada hari Sabtu (4/1) waktu setempat dengan mengutip pejabat intelijen AS dengan syarat anonim bahwa senjata buatan Tiongkok dipasok ke Yaman sebagai imbalan atas pelayaran aman kapal-kapal Tiongkok melalui Laut Merah.
 
Laporan tersebut juga mengutip sumber diplomatik yang mengatakan bahwa perwakilan Houthi melakukan perjalanan ke Tiongkok pada musim panas dan gugur tahun lalu (2024) dan mungkin telah bertemu dengan pejabat tinggi Beijing.
 
"Ansarullah Yaman bermaksud menggunakan suku cadang buatan Tiongkok untuk memproduksi ratusan rudal jelajah yang mampu menghantam target di wilayah Teluk Persia," katanya.

"Sejak September tahun lalu, Amerika Serikat telah melakukan intervensi diplomatik dan memberikan informasi terperinci tentang peran perusahaan Tiongkok dalam memasok senjata kepada Ansarullah," tambahnya. 
 
Menurut laporan yang sama, pejabat AS kini mengancam akan mengambil tindakan bersama dengan Israel untuk mengisolasi jaringan bisnis Tiongkok dari sistem keuangan global.
 
Sebelumnya, Amerika Serikat telah menuduh Republik Islam Iran mempersenjatai gerakan Ansarullah Yaman. Klaim tersebut telah berulang kali dibantah oleh pejabat Teheran.
 
Sumber intelijen dan diplomatik Amerika dan Inggris sering kali mengemukakan klaim yang tidak berdasar tentang Yaman untuk membenarkan agresinya terhadap negara Arab itu dan melindungi kepentingan rezim Zionis.
 
Tentara Yaman dan gerakan Ansarullah yang bersekutu dengannya telah melancarkan ratusan operasi anti-Israel dan memberlakukan embargo terhadap kapal-kapal Israel atau yang menuju Israel di Laut Merah dan Selat Bal al-Mandab sebagai balasan atas genosida yang dilakukan rezim tersebut terhadap warga Palestina di Gaza.
 
Tentara Yaman telah berulang kali mengumumkan bahwa semua kapal lain bebas berlayar melalui perairan di lepas pantai Yaman kecuali yang menuju pelabuhan Israel di wilayah pendudukan.
 
Namun, AS, Inggris, dan rezim Zionis telah melancarkan beberapa serangan udara terhadap Yaman dengan mengutip resolusi 2722 yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB pada Januari 2024 yang memicu kritik dari beberapa anggota PBB karena resolusi tersebut tidak secara spesifik menyebutkan serangan terhadap Yaman tetapi menyerukan keamanan maritim di Laut Merah.
 
Meskipun ada agresi AS-Inggris, tentara Yaman telah berjanji untuk melanjutkan operasi anti-Zionisnya selama rezim tersebut melanjutkan kampanye genosida dan blokade terhadap Gaza. [IT/G]