0
Monday 6 January 2025 - 14:13
Lebanon - AS & Zionis Israel:

Anggota Parlemen Hizbullah: Apakah AS Tidak Mampu Menghentikan Pelanggaran 'Israel'? 

Story Code : 1182682
Lebanese lawmaker Hussein Hajj Hassan in Beirut, Lebanon
Lebanese lawmaker Hussein Hajj Hassan in Beirut, Lebanon
Anggota Parlemen Lebanon Hussein Hajj Hassan, anggota Blok Loyalitas terhadap Perlawanan, menekankan kekuatan dan ketahanan Hizbullah, dengan menyatakan, "Hizbullah cukup kuat di semua tingkatan."
 
Dalam sebuah wawancara untuk Al Mayadeen pada hari Minggu (5/1), Hajj Hassan menekankan bahwa beberapa pihak "melewati batas dengan kami, dan pesan kami adalah tidak seorang pun dapat berurusan dengan kami dari posisi pemaksaan."
 
Ia lebih lanjut menegaskan, "Hizbullah kuat dan kohesif, dan kepemimpinan serta basis rakyatnya dapat menyerap semua guncangan."
 
Haji Hassan menyoroti dukungan publik untuk Hizbullah, dengan menyebut prosesi syahid harian sebagai "referendum atas keberadaan Hizbullah dan basis dukungan rakyatnya yang tidak terpengaruh."
 
Wafiq Safa, kepala Unit Koordinasi dan Penghubung Hizbullah, sebelumnya menggarisbawahi bahwa Hizbullah "lebih kuat dan lebih tangguh dari baja" dan "lebih kuat dari sebelumnya, seperti yang disaksikan oleh musuh."
 
Dalam penampilan media pertamanya setelah perang di Lebanon, Safa menyatakan bahwa Hizbullah "siap menghadapi semua tantangan," dan "akan berdiri bersama rakyat, di belakang mereka, dan di lapangan" untuk membangun kembali apa yang hancur selama agresi Israel.
 
"Kami selalu berdiri dan akan terus berdiri bersama rakyat yang melawan, melindungi mereka dari bahaya apa pun secara internal, dan tidak akan ada kemungkinan bagi siapa pun untuk menghancurkan moral kami," tambahnya, meyakinkan semua orang bahwa tidak perlu khawatir.
 
AS, Prancis, PBB bertanggung jawab atas pelanggaran Zionis Israel
Menanggapi provokasi Zionis Israel di Lebanon selatan, Haji Hassan menuduh AS memungkinkan terjadinya pelanggaran ini dan menutupinya, dengan mempertanyakan, "Apakah AS tidak mampu menghentikan tindakan Zionis Israel yang sudah keterlaluan?"
 
Ia juga menganggap AS, Prancis, dan PBB bertanggung jawab untuk memantau dan menangani pelanggaran ini.
 
Ia mengarahkan pernyataan tajam kepada para pendukung "kedaulatan Lebanon", yaitu, pihak-pihak dalam negeri dan suara-suara yang menentang Hizbullah dan Perlawanan, dengan bertanya, "Apakah Anda tidak menyadari bahwa pendudukan telah melakukan 816 pelanggaran dalam waktu kurang dari 60 hari?"
 
Mengenai kebocoran media Zionis Israel yang menunjukkan potensi berlanjutnya kehadiran pasukan pendudukan Zionis Israel di desa-desa perbatasan, Haji Hassan berkata, "Jika mereka tetap tinggal diam, Hizbullah akan memutuskan tanggapan yang tepat pada waktu yang tepat, seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal."
 
Anggota parlemen Lebanon itu juga mengkritik ekspansionisme Zionis Israel di Suriah, dengan menyebutnya sebagai "ancaman bagi seluruh kawasan, bukan hanya bagi Hizbullah dan Lebanon."
 
Ia menegaskan kembali visi Hizbullah untuk Suriah, dengan mengatakan, "Hizbullah ingin Suriah menikmati stabilitas, merangkul semua rakyatnya, dan tetap waspada terhadap bahaya pendudukan Israel."
 
Frangieh dinyatakan sebagai kandidat presiden
Mengenai topik pemilihan presiden Lebanon, Hajj Hassan mengklarifikasi posisi Hizbullah, dengan menyatakan, "Sikap kami bahwa tidak ada veto terhadap Jenderal Joseph Aoun tidak berarti Hizbullah mendukung atau menentangnya.
 
Kandidat yang kami nyatakan adalah pemimpin Gerakan Marada Sleiman Frangieh."
 
Ia menambahkan, "Pembahasan yang sedang berlangsung mengenai jabatan presiden belum membuahkan hasil karena adanya perpecahan politik. Presiden harus menjadi sosok pemersatu yang menegakkan kedaulatan."
 
Hal ini menggemakan kata-kata Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem, yang menggarisbawahi perlunya persatuan dan pemerintahan yang tepat.
 
"Kami sangat ingin memilih seorang Presiden dengan syarat blok-blok parlemen memilihnya dalam sidang parlemen yang terbuka," kata Qassem, seraya menambahkan, "Kami berupaya memupuk persatuan dan kerja sama untuk membangun negara kita." [IT/r]
 
 
Comment