Netanyahu Ancam UNIFIL Saat Pasukan Internasional Sebut Misinya Diserang di Lebanon Selatan
Story Code : 1166339
Pasukan penjaga perdamaian PBB di Lebanon selatan mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka menjadi sasaran serangan Zionis Israel, karena Perdana Menteri Zionis Benjamin Netanyahu memperingatkan pada hari Minggu bahwa jika tidak mengevakuasi pasukan penjaga perdamaian UNIFIL dari sisi perbatasan Lebanon akan membahayakan nyawa mereka.
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) mengatakan dua tank Zionis Israel menghancurkan gerbang utama sebuah pos di Ramieh, dekat perbatasan dengan Palestina yang diduduki, dan "memasuki posisi itu secara paksa" untuk meminta mereka mematikan lampunya.
Pernyataan UNIFIL: Pagi ini, pasukan penjaga perdamaian di posisi PBB di Ramyah mengamati tiga peleton tentara IDF melintasi Garis Biru menuju Lebanon.
— UNIFIL (@UNIFIL_) 13 Oktober 2024
Sekitar dua jam kemudian, disebutkan bahwa peluru ditembakkan di dekat sana yang menyebabkan asap memasuki kamp, menyebabkan 15 pasukan penjaga perdamaian menderita iritasi kulit dan reaksi gastrointestinal.
Pasukan internasional tersebut menambahkan bahwa pada hari Sabtu (12/10) sebelumnya, tentara Zionis Israel menghentikan pergerakan logistik pasukan penjaga perdamaiannya di dekat kota Mays al-Jabal dan mencegah mereka menyelesaikan misi mereka. Insiden ini merupakan "pelanggaran yang mengejutkan", kata UNIFIL dalam pernyataannya pada hari Minggu.
Pada hari Minggu (13/10) sebelumnya, Netanyahu menyampaikan pidato kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, dengan mengatakan bahwa "Sudah waktunya bagi Anda untuk menarik UNIFIL" dari area pertempuran.
Ia mengancam bahwa penolakan untuk mengevakuasi pasukan penjaga perdamaian akan membahayakan nyawa mereka dan akan mengubah mereka menjadi "sandera Hizbullah."
BREAKING: ������������ Benjamin Netanyahu mengancam PBB setelah menyerang pasukan penjaga perdamaian UNIFIL: “Saya berbicara langsung kepada Sekretaris Jenderal PBB: Penolakan Anda untuk mengevakuasi tentara UNIFIL menjadikan mereka sandera Hizbullah.
Dengan tidak mengevakuasi pasukan penjaga perdamaian UNFIL Anda… pic.twitter.com/iorg3zNxLQ
— Megatron (@Megatron_ron) 13 Oktober 2024
Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengecam pernyataan Netanyahu. Lebanon “mengecam posisi (Benjamin) Netanyahu dan agresi Zionis Israel terhadap pasukan penjaga perdamaian UNIFIL,” kata PM Lebanon.
“Peringatan yang disampaikan Netanyahu kepada… Guterres yang menuntut penarikan UNIFIL merupakan babak baru dalam pendekatan musuh yang tidak mematuhi norma-norma internasional,” imbuh Mikati.[IT/r]