Warga Yaman Berunjuk Rasa Mendukung Palestina, Mengecam Agresi AS-”Israel”

Dalam pernyataan terakhir, para peserta meneriakkan slogan-slogan anti-Amerika dan anti-Zionis “Israel”, menegaskan kembali komitmen mereka untuk melawan pasukan ini.
 
Demonstrasi tersebut menyusul serangan udara Zionis“Israel” yang mematikan di Sanaa dan Hodeida, yang menargetkan pembangkit listrik Haziz dan Dhahban, pelabuhan Hodeida, dan fasilitas minyak Ras Isa, yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
 
Para pengunjuk rasa memperingatkan negara-negara Muslim bahwa pendirian mereka terhadap prinsip dan nilai akan membentuk hubungan masa depan secara global.
 
Mereka juga memperingati hari jadi Hamas dan sayap militernya, Brigade Ezzedine Al-Qassam, dengan memuji operasi perlawanan yang sedang berlangsung di Gaza.
 
Pernyataan tersebut mendesak negara-negara Muslim dan Arab untuk memobilisasi sumber daya guna mendukung warga Palestina dan secara aktif bergabung dalam berbagai front yang membantu perlawanan di Gaza.
 
Zionis “Israel” memulai perangnya di Gaza pada 7 Oktober 2023, sebagai tanggapan atas Operasi Badai Al-Aqsa oleh Hamas, sebuah reaksi atas penindasan dan kekerasan yang dilakukan oleh entitas tersebut selama puluhan tahun terhadap warga Palestina.
 
Serangan tersebut sejauh ini telah merenggut lebih dari 45.200 nyawa warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak, dan menyebabkan sekitar 107.500 orang terluka.
 
Ribuan orang masih hilang di bawah reruntuhan, sebagaimana dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan Gaza pada hari Jumat (20/12).