'Hiroshima di Tartus': Serangan Israel Guncang Tartus, Jatuhnya Para Martir
Story Code : 1178703
Serangan Zionis Israel di pedesaan Tartus menyebabkan ledakan besar, koresponden Al Mayadeen melaporkan Senin (16/12) dini hari, saat rezim Zionis Israel terus menargetkan dan menghancurkan kemampuan militer Suriah.
Beberapa warga sipil tewas dan cedera dalam apa yang digambarkan sebagai serangan terberat dan paling brutal di Suriah sejak dimulainya agresi Zionis Israel.
Pengeboman hebat di kota itu begitu kuat sehingga menyebabkan getaran seperti gempa bumi, yang dapat dirasakan secara fisik oleh penduduk, menurut koresponden Al Mayadeen.
Media Zionis Israel yang melaporkan pengeboman itu menggambarkan agresi itu sebagai "Hiroshima di Tartus" karena intensitas serangannya.
Koresponden kami mengatakan bahwa serangan itu menargetkan depot senjata di beberapa lokasi di Suriah barat. Menurut Syrian Observatory for Human Rights, "pesawat tempur Zionis Israel melancarkan serangan" yang menargetkan serangkaian lokasi termasuk unit pertahanan udara dan "depot rudal permukaan-ke-permukaan," dengan ledakan yang begitu dahsyat sehingga tercatat berkekuatan 3,0 pada sensor seismik.
Video yang beredar daring menangkap momen tersebut, menunjukkan kilatan terang yang diikuti oleh awan asap jamur yang menjulang tinggi.
Peneliti Richard Cordaro mencatat bahwa sinyal ledakan bergerak hampir dua kali lebih cepat dari gempa bumi biasa, yang terdeteksi sejauh 820 km di Isnik di Turki barat oleh stasiun magnetometer. Pada Senin pagi, pendudukan melanjutkan agresinya di Suriah, menargetkan lokasi militer di gurun al-Bukamal di provinsi Deir Ezzor timur, koresponden kami melaporkan.
Serangan ini bertepatan dengan kemajuan darat ke wilayah Suriah oleh pasukan Israel yang dimekanisasi, yang telah menduduki zona penyangga di timur Golan, serta wilayah lainnya.
Pasukan pendudukan Israel semakin memperluas serangan mereka ke pedesaan Quneitra, menduduki beberapa desa di provinsi Daraa, serta pertanian Beit Jinn dan Maghar al-Mir di pedesaan Damaskus.
Koresponden Al Mayadeen mencatat bahwa pada hari Minggu pasukan pendudukan Zionis Israel memperluas kemajuan mereka ke provinsi Quneitra, menambahkan bahwa pasukan pendudukan hanya berjarak 15 km dari jalan raya yang menghubungkan ibu kota Lebanon dengan Suriah.
Setelah penggulingan Presiden Bashar al-Assad pada tanggal 8 Desember, rezim Zionis Israel melancarkan agresi udara berskala besar terhadap Suriah, menghancurkan kemampuan militer strategis Suriah. Ini termasuk sebagian besar susunan pertahanan udara Suriah, serta depot amunisi, rudal antikapal, rudal jelajah, dan rudal balistik.[IT/r]