Hadiri Sesi Khusus KTT D-8, Presiden Prabowo Serukan Persatuan Negara Muslim
Story Code : 1179552
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengkritik sikap beberapa negara yang hanya memberikan pernyataan dukungan dan bantuan kemanusiaan tanpa disertai langkah konkret untuk menciptakan perubahan. Ia menekankan perlunya kesatuan suara antarnegara Muslim, serta mengingatkan bahwa strategi "devide et impera" yang masih ada justru memperburuk solidaritas antarnegara. "Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina kalau kita saling bermusuhan antarsesama?" tambahnya.
Presiden Prabowo juga menyoroti rendahnya penghormatan dunia internasional terhadap suara negara-negara Muslim, terutama terkait hak asasi manusia. Ia mengajak negara-negara Muslim untuk lebih jujur dan realistis dalam menghadapi situasi global saat ini. Sebagai penutup, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong persatuan dan kerja sama yang lebih erat di antara negara-negara Muslim. "Indonesia akan berusaha semaksimal mungkin, dengan cara apapun yang kita bisa, tapi saya mendorong persatuan. Saya mendorong kerjasama," ujarnya.