0
Saturday 21 December 2024 - 10:47
Indonesia - China:

Menteri Rosan Sebut Potensi Investasi Baru dari China Tinggi

Story Code : 1179511
Menteri Rosan, potensi investasi baru dari China tinggi
Menteri Rosan, potensi investasi baru dari China tinggi
"China adalah salah satu dari FDI (investasi asing langsung) terbesar. Kami melihat potensinya juga masih sangat luar biasa ke depannya," katanya kepada ANTARA di Beijing, China, pada Jumat (20/12).

Rosan sedang berkunjung di negara tersebut untuk mempromosikan investasi di Indonesia. Selama lima hari, dia telah mengunjungi enam kota.

Dia menyebutkan bahwa kunjungannya itu telah menghasilkan komitmen investasi dari China sebesar 7,4 miliar dolar AS (sekitar Rp120,7 triliun).

"Kita harapkan investasi dari China terus meningkat... (tidak hanya itu, tetapi) juga dari pembangunan sumber daya manusia kita," tambah Rosan.

Dalam pertemuannya dengan sejumlah pengusaha China, dia mengatakan bahwa mereka juga mengeluhkan soal kemudahan berbisnis di Indonesia, termasuk proses perizinan.

"Kita harus akui juga, memang di Indonesia masih agak lama (prosesnya)," ungkap Rosan.
"Mereka memberikan contoh, dibanding dengan negara-negara lain, (Indonesia) masih lebih lama, dan itu masukan yang sangat baik. Itu yang kami butuhkan."

Rosan mendorong para pengusaha China memberi masukan tentang ekosistem bisnis di Indonesia.
"Kami juga harus mendengar dan perlu mendapatkan masukan dari counterpart mengenai apa yang mereka perlukan," kata dia.

Kementerian Investasi/BKPM ditargetkan untuk mencapai realisasi investasi sebesar Rp1.650 triliun pada 2024 dengan serapan tenaga kerja mencapai 2,12 juta orang.

Selama semester I, realisasi investasi mencapai Rp829,9 triliun, atau 50,3 persen dari target, dan menyerap lebih dari 1,2 juta tenaga kerja.

Untuk tahun depan, target realisasi investasi ditambah menjadi Rp1.906 triliun dengan serapan tenaga kerja 2,45 juta orang.

Menurut BKPM, nilai investasi China di Indonesia sejak 2019 hingga semester I 2024 mencapai 32,2 miliar dolar AS (sekitar Rp525,17 triliun). Tahun lalu, nilainya mencapai 7,4 miliar dolar AS.[IT/r]
 
 
Comment