Imam Khamenei: AS dan Sekutu 'Salah Besar' Menganggap Perlawanan Telah Berakhir
Story Code : 1178878
"Dengan perkembangan di Suriah, dan kejahatan rezim Zionis dan AS, mereka (musuh) mengira bahwa masalah perlawanan telah berakhir; mereka salah besar," kata Ayatollah Khamenei.
"Rezim Zionis ingin mengepung dan membasmi [kelompok perlawanan Lebanon] Hizbullah melalui Suriah, tetapi yang akan dibasmi adalah Israel," tambahnya.
Imam Khamenei menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Selasa (17/12) selama pertemuan dengan sekelompok wanita dari berbagai lapisan masyarakat di ibu kota Iran, Tehran, menjelang perayaan ulang tahun kelahiran Fatimeh az Zahra (as), putri tercinta Nabi Muhammad (SAW).
Ayatollah Khamenei juga menggarisbawahi bahwa jiwa para pemimpin Hizbullah dan Hamas yang terbunuh, Sayyid Hassan Nasrallah dan Yahya Sinwar, tetap hidup meskipun mereka telah menjadi martir.
"Tubuh mereka mungkin telah tiada, tetapi ... jiwa dan pikiran mereka masih ada dan jalan mereka akan terus berlanjut," katanya.
Mengacu pada ketangguhan Gaza dalam menghadapi serangan harian Zionis Israel dan kegigihan perlawanan Lebanon, Imam Ali Khamenei tersebut menekankan bahwa Iran mendukung para pejuang Palestina dan Hizbullah dan akan terus memberi mereka dukungan dan bantuan apa pun yang memungkinkan.
Ia lebih lanjut menyatakan harapan bahwa para pejuang perlawanan akan melihat hari ketika "musuh jahat akan diinjak-injak di bawah kaki mereka."
Di tempat lain dalam sambutannya, Ayatollah Khamenei memuji peran yang dimainkan oleh para wanita Iran dalam kemenangan Revolusi Islam 1979, serta selama perang yang dipaksakan Irak pada 1980-an dan pembelaan tempat-tempat suci di Suriah dan Irak. Ia juga memuji kegiatan para wanita di arena politik, internasional, dan ilmiah.
Musuh menggunakan metode lunak seperti propaganda, dan slogan-slogan yang tidak tulus dan menggoda, setelah mereka menyadari bahwa Revolusi Iran tidak dapat dikalahkan melalui metode keras seperti perang, pemboman, etnisisme, dan hasutan, katanya.
Imam Ali Khamenei menasihati wanita untuk waspada terhadap "godaan, metode jahat, dan perang lunak dari para pencela" yang bertujuan untuk menyimpangkan mereka dari nilai-nilai.[IT/r]