Indonesia Mendesak Australia dan Megara-negara Asia Timur untuk Mengakui Segera Palestina
Story Code : 1166304
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan dalam pernyataan pers yang direkam yang dimuat oleh media pada hari Sabtu (12/10) bahwa pengakuan Palestina oleh pemerintah di Australia, Jepang, dan Korea Selatan akan menjadi "pengubah permainan" yang nyata dalam upaya selama puluhan tahun untuk mencapai perdamaian di kawasan Asia Barat.
Para pemimpin Indonesia, yang telah menjadi pendukung setia negara Palestina, melihat negara Palestina sebagai penghapusan terakhir kolonialisme di kawasan tersebut.
Selama pertemuan puncak Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara baru-baru ini di Vientiane, Laos, yang mencakup pertemuan dengan para pemimpin Barat dan Asia Timur, Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin mengangkat isu pendudukan Zionis Israel atas Palestina.
"Wapres menyampaikan pesan Palestina di hampir setiap pertemuan," kata Marsudi dalam pernyataan pers yang direkam. "Namun khususnya selama pertemuan dengan Korea Selatan, Jepang, dan Australia, wapres mendesak mereka untuk mengakui Palestina sesegera mungkin." Negara Palestina diakui oleh 146 negara di seluruh dunia hingga Juni tahun ini, yang mencakup sekitar 75 persen dari seluruh negara anggota PBB.
Sementara sebagian besar Asia, Timur Tengah, dan Afrika mengakui negara Palestina, AS, Kanada, Australia, Jepang, dan Korea Selatan termasuk di antara negara-negara yang tidak mengakuinya.
“Indonesia secara konsisten telah menyerukan kepada semua negara yang belum mengakui Palestina untuk melakukannya. Kami percaya langkah ini akan menjadi pengubah permainan dalam proses perdamaian untuk Palestina khususnya dan juga di Timur Tengah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Roy Soemirat pada hari Minggu (13/10).
Dia mengatakan dengan mengakui Palestina sebagai negara, perdamaian akan dipulihkan di wilayah yang dilanda perang. “Sudah seharusnya semua negara bertindak untuk menghentikan jatuhnya korban jiwa lebih lanjut,” kata Soemirat.
“Dengan pengakuan, kami percaya bahwa Palestina akan memiliki posisi tawar yang lebih kuat terhadap Israel, karena kedua negara tersebut diakui secara luas oleh masyarakat internasional,” katanya.
“Sudah saatnya bagi negara-negara ini untuk memberikan pengakuan mereka terhadap Palestina. Jika ditunda lebih lama lagi, Israel akan melanjutkan serangan kekerasannya.”
Perang genosida yang dilakukan pasukan rezim Israel terhadap warga Palestina yang terjebak di Jalur Gaza yang terkepung sejak Oktober 2023 telah menyebabkan sedikitnya 42.227 orang tewas dan 98.464 orang terluka.[IT/r]