0
Sunday 13 October 2024 - 14:46
Aktivis Kemanusiaan Internasional

Pasukan Zionis Tangkap Veteran Militer AS di Tepi Barat

Story Code : 1166204
Pasukan Zionis Tangkap Veteran Militer AS di Tepi Barat
Jacobsen adalah satu dari sekian aktivis yang bergerak di bawah naungan International Solidarity Movement (ISM) di Palestina. ISM mengatakan bahwa petani yang ditemani Jacobsen menghadapi “pelecehan, serangan, dan invasi di tanah pribadinya oleh pemukim Israel dan pasukan pendudukan setiap harinya.”

Jacobsen ditahan di pusat interogasi oleh pasukan Israel. "Pusat interogasi ini adalah rumah bagi satuan tugas khusus yang dibentuk oleh Menteri Israel yang terkenal kejam, Itamar Ben Gvir. Satuan tugas tersebut dibentuk sebagai tanggapan terhadap beberapa negara, termasuk AS, yang memberikan sanksi kepada para pemukim yang melakukan kekerasan," ujar ISM kepada Middle East Eye.

"Hal ini lantaran para aktivis internasional melaporkan kekerasan pemukim yang mereka saksikan dengan mata kepala mereka sendiri kepada pemerintah negara mereka masing-masing. Pemerintah Israel membentuk sebuah komite pada Maret 2024 dengan tujuan untuk menyingkirkan para aktivis tersebut," kata ISM.
 
Kepolisian rezim Zionis memberi tahu pengacara warga negara AS tersebut bahwa Jacobsen “membahayakan publik karena memprovokasi kerusuhan” dan diduga memasuki negara itu secara ilegal.

Ia juga dicurigai mendukung gerakan Boikot, Sanksi, dan Divestasi (BDS), gerakan yang dianggap sebagai tindak kriminal oleh rezim Zionis. Ia diancam dengan “penjara dan deportasi jika ia tidak segera meninggalkan wilayah tersebut”. Jacobsen akhirnya dilepaskan dan pergi ke Yordania.
 
Berita penangkapan Jacobsen di Tepi Barat yang diduduki muncul setelah pasukan Israel beberapa kali menargetkan aktivis Amerika dan aktivis internasional lainnya di daerah tersebut yang membantu warga Palestina dalam memprotes perambahan pemukiman Israel.
 
Kekerasan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki telah meningkat sejak dimulainya agresi Israel ke Gaza pada Oktober 2023 lalu.
 
Pada bulan Juni, Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa pasukan keamanan Israel dan pemukim Israel telah membunuh lebih dari 500 warga Palestina di Tepi Barat sejak perang dimulai.
 
Pada bulan Agustus, pasukan Israel menembak warga negara Amerika Amado Sison di kaki saat ia sedang melakukan demonstrasi yang diadakan di Beita, sebuah desa Palestina di dekat kota Nablus di Tepi Barat yang diduduki.
 
Kemudian, hampir satu bulan kemudian pada bulan September, warga negara Turki dan Amerika Aysenur Ezgi Eygi ditembak mati oleh pasukan Israel dalam sebuah demonstrasi di desa yang sama di Beita.
 
Eygi adalah anggota ketiga ISM yang dibunuh oleh pasukan Israel. ISM adalah organisasi gerakan yang didirikan pada tahun 2001 untuk mendukung warga Palestina di wilayah pendudukan melalui aksi protes dan demonstrasi tanpa kekerasan.
 
Pada tanggal 16 Maret 2003, aktivis Amerika Rachel Corrie yang terlindas buldoser Israel di Rafah di Jalur Gaza juga merupakan anggota ISM. Belum selesai dengan kasus Corrie, pasukan Israel menembak mati Tom Hurndall di Gaza pada bulan Januari 2004. [IT/G]
Comment