PBB: Perintah Evakuasi ‘Israel’ Memperburuk Situasi Bencana di Gaza
Story Code : 1155312
Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan [OCHA] mengatakan pada hari Selasa (20/8) bahwa perintah evakuasi berulang kali dari rezim tersebut telah menyebabkan gelombang pengungsian, kepadatan penduduk, ketidakamanan, dan infrastruktur yang runtuh.
OCHA menambahkan bahwa ribuan orang di Gaza tidak memiliki akses ke layanan dasar karena perintah evakuasi Zionis “Israel” dan kekurangan pasokan penting yang parah.
OCHA mengatakan perintah evakuasi terbaru yang dirilis pada hari Sabtu untuk beberapa bagian Deir al Balah termasuk beberapa bagian dari Jalan Salah ad Din, jalur penting untuk misi kemanusiaan.
“Hal ini membuat hampir tidak mungkin bagi pekerja bantuan untuk bergerak di sepanjang rute utama ini,” kata kantor tersebut, seraya mencatat bahwa “Jalan Pantai bukanlah alternatif yang layak. Pantai-pantai di sepanjang rute ini sekarang dipenuhi dengan tempat penampungan sementara bagi warga Palestina yang mengungsi.”
Sementara itu, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina mengatakan tidak ada tempat di Gaza yang aman lagi dan kematian tampaknya menjadi "satu-satunya kepastian" bagi penduduknya.
Louise Wateridge menambahkan bahwa penduduk Gaza menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya karena pengepungan yang dilakukan "Israel" di wilayah tersebut.
"Rasanya seperti orang-orang sedang menunggu kematian. Kematian tampaknya menjadi satu-satunya kepastian dalam situasi ini," kata Louise Wateridge, juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, yang juga dikenal sebagai UNRWA.
Wateridge telah berada di Jalur Gaza selama dua minggu terakhir, menyaksikan krisis kemanusiaan, ketakutan akan kematian, dan penyebaran penyakit saat perang berkecamuk. "Tidak ada tempat di Jalur Gaza yang aman, sama sekali tidak ada tempat yang aman. Ini benar-benar menghancurkan," kata Wateridge dari daerah Nuseirat di Gaza tengah -- yang secara rutin menjadi sasaran serangan udara Zionis "Israel".[IT/r]