Gallant Mengundurkan Diri dari Knesset, Tetap Menjadi Anggota Partai Likud
Story Code : 1181997
Mantan Menteri Keamanan Zionis Israel dan anggota Knesset dari Likud Yoav Gallant telah mengundurkan diri dari Knesset sambil tetap mempertahankan keanggotaannya di partai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Dalam pengumuman yang disiarkan di televisi, Gallant menegaskan komitmennya terhadap prinsip dan nilai Likud tetapi mengkritik kebijakan pemerintah baru-baru ini.
Dia menggambarkan perombakan peradilan sebagai "bahaya yang jelas dan langsung" dan menekankan perlunya perekrutan penuh dan adil bagi militer Zionis Israel, termasuk ultra-Ortodoks, dengan menyebutnya sebagai "kebutuhan militer."
Gallant mengaitkan pemecatannya sebagai Menteri Keamanan pada bulan November dengan pendiriannya tentang masalah pendaftaran, dengan menegaskan bahwa Netanyahu dan penggantinya, Israel Katz, sedang memajukan upaya untuk membebaskan ultra-Ortodoks dari dinas militer—kebijakan yang tidak dapat dia dukung.
Pengumuman ini muncul di tengah ketegangan yang sedang berlangsung antara Gallant dan Netanyahu, yang awalnya memecat Gallant pada Maret 2023 tetapi membatalkan keputusan tersebut setelah protes publik.
Gallant mungkin dinyatakan sebagai pembelot
Gallant merenungkan keputusannya, dengan menyatakan, "Seperti di medan perang, begitu juga dalam pelayanan publik, ada saat-saat ketika Anda harus berhenti untuk menilai situasi dan memilih tindakan," menambahkan bahwa "perjalanannya belum selesai."
Dia secara khusus absen dari Knesset selama pemungutan suara anggaran penting pada Selasa (31/12) malam, yang dihadiri Netanyahu meskipun sedang dalam pemulihan setelah operasi.
Gallant secara resmi menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Ketua Knesset Amir Ohana setelah pengumuman publiknya.
Laporan media Zionis Israel menunjukkan bahwa kursi Gallant kemungkinan akan diisi oleh Abed Afif, seorang perwakilan Druze.
Pada bulan November, situs berita Zionis Israel Walla melaporkan, mengutip sumber-sumber dalam partai Likud, bahwa Netanyahu sedang memantau dengan cermat tindakan Gallant sebagai persiapan untuk menyatakannya sebagai pembelot dari partai dan melarangnya mencalonkan diri dalam pemilihan parlemen berikutnya.
Menurut sumber tersebut, tujuan di balik langkah ini adalah untuk "mengumpulkan bukti" yang membuktikan bahwa Gallant bertindak "secara independen," yang membuka jalan untuk menyatakan pembelotannya dari koalisi.
Sumber tersebut menambahkan bahwa Netanyahu bertujuan untuk menekan Gallant agar mengundurkan diri dari Knesset guna mencegahnya memberikan suara menentangnya di masa mendatang.[IT/r]