Dalam operasi pertama mereka di tahun 2025, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman (YAF), Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengumumkan pada hari Rabu (1/1) bahwa mereka telah berhasil menembak jatuh pesawat nirawak MQ-9 Amerika dengan rudal permukaan-ke-udara buatan lokal saat pesawat tersebut tengah melakukan misi permusuhan di langit di atas provinsi Marib.
Dalam sebuah pernyataan, Saree mengonfirmasi bahwa pesawat nirawak ini adalah yang kedua dari jenisnya yang berhasil ditembak jatuh oleh pertahanan udara Yaman dalam waktu 72 jam, dan merupakan pesawat nirawak ke-14 sejak diluncurkannya garis depan dukungan untuk membela Jalur Gaza dan Palestina.
بيان القوات المسلحة اليمنية بشأن إسقاط الدفاعات الجوية طائرة أمريكية نوع MQ_9 أثناء قيامهابتنفيذ مهام عدائية في أجواءمحافظة مأرب،وتعد هذه الطائرةهي الرابعةعشرة التي تمكنت الدفاعات الجوية من إسقاطها خلال معركة الفتح الموعودوالجهادالمقدس،وتمت عملية إسقاطها بصاروخ أرض جومحلي الصنع. pic.twitter.com/LpWRL15O82
— العميد يحيى سريع (@army21ye) January 1, 2025
Saree menekankan bahwa operasi ini merupakan "kemenangan atas penderitaan rakyat Palestina dan para pejuang mereka dan sebagai bagian dari respons terhadap agresi Amerika-Inggris terhadap Yaman."
Ia selanjutnya menegaskan kembali bahwa Angkatan Bersenjata Yaman "tetap berkomitmen untuk menghadapi semua upaya musuh untuk melemahkan kedaulatan Yaman," dan bahwa mereka akan terus mendukung Gaza hingga agresi terhadapnya berhenti dan pengepungan dicabut.
Perlu dicatat bahwa YAF mengumumkan Sabtu lalu bahwa mereka telah menembak jatuh pesawat nirawak MQ-9 Amerika dengan rudal permukaan-ke-udara buatan lokal saat pesawat itu sedang melaksanakan misi permusuhan di langit Provinsi al-Bayda.
Pada saat itu, YAF telah mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan pangkalan udara Nevatim, yang terletak di wilayah al-Naqab di Palestina selatan yang diduduki Zionis Israel.
Saree menjelaskan bahwa operasi itu "dilakukan dengan menggunakan rudal balistik hipersonik,Palestine 2, yang mengonfirmasi bahwa rudal itu "berhasil mengenai sasarannya."
Operasi itu dilakukan untuk mendukung "rakyat Palestina dan para pejuang mereka, sebagai tanggapan atas pembantaian terhadap saudara-saudara kita di Gaza, sebagai bagian dari fase kelima dukungan dalam Pertempuran Penaklukan yang Dijanjikan dan Jihad Suci, dan sebagai bagian dari tanggapan atas agresi Israel terhadap Yaman," menurut Saree. [IT/r]