Garda Revolusi Iran Pamerkan Kehebatan Pertahanan Udara dalam Latihan Eqtedar 1403

Menurut Panglima Tertinggi Garda Revolusi Mayor Jenderal Hossein Salami, latihan tersebut melibatkan “berbagai skenario dunia nyata” yang diperkirakan akan dicoba oleh musuh-musuh Iran.
 
“Untungnya, hasil yang menggembirakan dan pencapaian yang cukup berharga diperoleh,” kata Salami.
 
 Fokus utama latihan tersebut adalah memperkuat sistem pertahanan udara Garda Revolusi.
 
Salami mencatat bahwa domain ini adalah “salah satu bidang yang paling menentukan” dari kemampuan pertahanan Iran, yang mengharuskan “menunjukkan kemampuan sistem pertahanan udara kita dalam situasi yang hampir nyata dan sangat tepat.” 
 
Selama latihan, Pasukan Dirgantara IRGC menggunakan sistem rudal pertahanan udara baru yang dilengkapi dengan amunisi yang dapat terbang, dengan nama sandi "358."
 
Selain itu, divisi pertahanan udara menggunakan taktik pertahanan titik untuk melindungi situs nuklir Natanz, dengan menyerang 30 target udara menggunakan sistem jarak pendek seperti Dezful dan Tor-M1.
 
Pasukan Iran juga mengaktifkan sistem rudal pertahanan udara Dey-9 buatan dalam negeri untuk berlatih mencegat penghancur bunker yang dijatuhkan dari pesawat tempur.
 
Sistem tersebut mampu melacak, mencegat, dan menghancurkan senjata berat tersebut dalam waktu kurang dari 15 detik pada jarak 17 kilometer dari fasilitas nuklir.
 
Lebih jauh, Pasukan Dirgantara IRGC mengoperasikan berbagai sistem pertahanan udara lainnya untuk mengasah taktik peperangan elektronik mereka, yang menunjukkan komitmen Iran untuk memperkuat kemampuan militernya untuk tujuan pertahanan.
 
Latihan Eqtedar 1403 menggarisbawahi tekad Iran untuk memperkuat sistem pertahanan udaranya dan kesiapan menghadapi potensi ancaman, sebagaimana ditegaskan kembali oleh pejabat negara tersebut.[IT/r]

vdo X: https://english.almanar.com.lb/2309012