Lebih dari 100 Tewas Saat Proksi AS dan Turki Bertempur di Suriah
Story Code : 1182774
Sejak Jumat (3/1) malam, bentrokan di beberapa desa di sekitar kota Manbij telah menewaskan 101 orang, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Korban tewas termasuk 85 anggota kelompok pro-Turki dan 16 dari militan SDF, tambahnya.
Dalam sebuah pernyataan, SDF mengklaim telah menangkis "semua serangan dari tentara bayaran Turki yang didukung oleh pesawat nirawak dan pesawat terbang Turki."
Didukung oleh pasukan AS, SDF menguasai wilayah yang luas di timur laut Suriah dan sebagian provinsi Dayr al-Zawr di timur setelah penarikan pasukan pemerintah selama perang yang dimulai pada tahun 2011.
Kelompok tersebut, yang dianggap sebagai proksi AS, menguasai sebagian besar wilayah saat ini, termasuk Raqqa, setelah teroris Daesh (ISIS/IS) diusir dari wilayah tersebut.
Mohammed al-Julani, kepala Hayat Tahrir al-Sham (HTS) yang saat ini menguasai Suriah, sebelumnya mengatakan SDF akan diintegrasikan ke dalam tentara masa depan negara tersebut.
Menteri luar negeri Jerman dan Prancis, yang mengunjungi Damaskus atas nama Uni Eropa minggu ini, mengatakan bahwa Kurdi harus dilibatkan dalam transisi negara tersebut jika Damaskus menginginkan dukungan Eropa.
Baik Jerman maupun Prancis memiliki sejarah melatih militan Kurdi dan menyediakan senjata bagi mereka.
Bulan lalu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan negara-negara asing harus menarik dukungan mereka terhadap militan Kurdi di Suriah.
Dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya, Erdogan mengatakan tidak ada lagi alasan untuk dukungan luar bagi militan Kurdi dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang menjadi tulang punggung SDF yang didukung AS.
Ankara menganggap SDF sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah memerangi pemberontakan selama puluhan tahun di wilayah tenggara Turki dan dilarang sebagai organisasi teroris oleh pemerintah.
Militer Turki secara rutin melancarkan serangan terhadap militan Kurdi di Suriah dan negara tetangga Irak, menuduh mereka terkait dengan PKK. ...
Menteri Pertahanan Turki Yaşar Guler baru-baru ini mengumumkan bahwa Ankara bermaksud mengusir militan SDF dari kota Kobani dan Raqqa di Suriah utara, melucuti senjata mereka, dan mentransfer senjata mereka ke pemerintahan HTS.[IT/r]