Krisis Migrasi Terbalik 'Israel' Memicu Seruan untuk Imigrasi Yahudi Global
Story Code : 1182177
Eksodus ini telah mendorong Menteri Luar Negeri entitas tersebut, Gideon Saer, untuk mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk mengadakan pertemuan darurat guna mengembangkan "rencana nasional" untuk menarik imigran Yahudi dari luar negeri.
Saer berpendapat bahwa meningkatnya anti-Semitisme global dan dampaknya terhadap keamanan komunitas Yahudi di luar negeri telah meningkatkan aplikasi untuk migrasi ke wilayah yang diduduki.
"Kita memerlukan rencana yang komprehensif untuk menarik calon migran dengan lebih efektif," katanya.
Pada tahun 2024, migrasi terbalik dari wilayah tersebut mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan 82.700 pemukim meninggalkan wilayah tersebut.
Kepergian massal ini telah merusak investasi besar Zionis "Israel", yang didukung oleh sekutu Barat, untuk mempertahankan dan memperluas keberadaan pemukim.
Krisis ini terjadi di tengah perang genosida "Israel" di Gaza, yang mengakibatkan lebih dari 45.500 warga Palestina menjadi martir—kebanyakan wanita dan anak-anak, yang merupakan 6% dari populasi Gaza.
Pada saat yang sama, agresi yang meningkat terhadap Lebanon telah merenggut lebih dari 3.960 nyawa. Kekejaman ini terus berlanjut dengan dukungan yang tak tergoyahkan dari sekutu Barat Zionis "Israel", khususnya Amerika Serikat.[IT/r]