Radio AD Israel: 40 Tentara Israel Tewas di Gaza Utara sejak Oktober
Story Code : 1181328
Radio Angkatan Darat Zionis Israel pada hari Minggu (29/12) mengakui bahwa 40 tentara Zionis Israel telah tewas di Gaza utara sejak dimulainya serangan militer rezim di Jabalia pada bulan Oktober.
Sementara itu, 5.541 tentara Zionis Israel telah terluka dalam periode ini, menurut tentara, yang menghadapi tuduhan menyembunyikan jumlah korban tewas yang lebih tinggi.
Menurut data tentara, jumlah korban tewas sejak dimulainya perang pemusnahan di Gaza, pada 7 Oktober 2023, kini telah meningkat menjadi 824 tentara.
Data tersebut mencakup tentara yang tewas di Jalur Gaza, Tepi Barat, Lebanon, dan di dalam Zionis Israel.
Sementara itu, perlawanan Palestina menegaskan bahwa kerugian pasukan pendudukan jauh lebih tinggi daripada yang diakui.
Sebelumnya, rezim mengakui bahwa 5 rudal ditembakkan dari Gaza menuju pemukiman Sderot. Akibatnya, sirene dibunyikan di area dekat jalur yang dikepung. Di darat, sayap bersenjata Hamas, Brigade Qassam mengumumkan akan meledakkan bangunan berbenteng yang berisi tentara Israel di sebelah timur kamp Jabalia.
Sayap bersenjata gerakan Jihad Islam juga menargetkan tank Merkava Israel dengan alat peledak di sebelah timur Jabalia.
Kelompok itu juga menyerang pasukan penyelamat tentara rezim dengan roket Yasin-105.
Agresi tahun kedua di Gaza telah menuai kecaman internasional yang semakin meningkat, dengan para pejabat dan lembaga melabeli serangan dan pemblokiran pengiriman bantuan sebagai upaya yang disengaja untuk menghancurkan populasi.
Bulan lalu, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu dan mantan menteri perangnya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Zionis Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perang mematikannya di Gaza.
Kampanye militer Zionis Israel terhadap Gaza dimulai pada Oktober 2023. Sejak itu, setidaknya 45.500 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar wanita dan anak-anak.[IT/r]