Pertemuan China-Iran: Tidak untuk Intervensi Asing di Timur Tengah
Story Code : 1181113
Menteri Luar Negeri China Wang Yi meminta para pemangku kepentingan utama untuk memainkan peran konstruktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan regional di Timur Tengah selama pertemuannya dengan mitranya dari Iran, Abbas Araghchi, di Beijing pada hari Sabtu (28/12).
Wang menekankan perlunya gencatan senjata segera dan pengurangan penderitaan melalui pencarian solusi politik dan dialog berkelanjutan untuk "memastikan ketertiban dan menghilangkan kekacauan."
Menurut menteri luar negeri, China "mendesak masyarakat internasional untuk menghormati tradisi sejarah dan budaya kawasan tersebut, serta keputusan yang dibuat oleh rakyatnya," memperingatkan terhadap upaya untuk memaksakan kehendak atau campur tangan eksternal menggunakan sanksi, tekanan, atau kekerasan.
Wang menegaskan kembali bahwa rakyat Timur Tengah adalah pembuat keputusan utama bagi kawasan tersebut, menegaskan dukungan berkelanjutan Beijing atas upaya mereka dalam pembangunan, penyelesaian konflik melalui dialog dan konsultasi, dan menjamin kedaulatan, kemerdekaan, dan integritas teritorial, serta dalam melawan intervensi asing.
Mengenai Iran, menteri luar negeri China mengatakan bahwa negaranya "berusaha menyelesaikan perselisihan melalui jalur diplomatik dan politik serta mempertahankan perjanjian nuklir Iran." Ia menambahkan bahwa Beijing mendorong semua pihak untuk memainkan peran konstruktif dalam memajukan dialog dan negosiasi, menyatakan penentangan China terhadap sanksi dan tekanan terhadap Iran sambil menegaskan dukungannya terhadap hak dan kepentingan sah Iran.
Sementara itu, Araghchi memuji dukungan dan kontribusi China dalam memajukan perjanjian nuklir Iran, menekankan minat Teheran untuk menjaga hubungan dekat dengan Beijing.
Pertemuan kedua negara pada dasarnya difokuskan pada penguatan dan pengembangan hubungan bilateral strategis, serta perkembangan terbaru dalam ekonomi, perdagangan, investasi, energi, dan transportasi serta cara untuk meningkatkannya, menurut kantor berita Iran IRNA.
Kementerian Luar Negeri Iran menggambarkan pembicaraan yang diadakan oleh Menteri Araghchi di Beijing sebagai pembicaraan yang membuahkan hasil dan komprehensif, seraya menambahkan bahwa kedua negara bertekad untuk memperluas hubungan bilateral mereka sebagai mitra strategis dengan cara yang melayani kepentingan bersama mereka.[IT/r]