0
Saturday 28 December 2024 - 16:15
Yaman - AS, Inggris & Zionis Israel:

Serangan Udara AS-Inggris di Sanaa Picu Janji Yaman untuk Meningkatkan Ketegangan

Story Code : 1181001
US-UK Airstrikes on Sanaa
US-UK Airstrikes on Sanaa
"Saya mendengar ledakan itu. Rumah saya berguncang," kata seorang warga Sanaa kepada AFP pada Jumat (27/12) malam.
 
Media Zionis "Israel" dengan cepat membantah adanya keterlibatan entitas tersebut dalam operasi ini.
 
Nasr al-Din Amer, seorang pejabat dari gerakan Ansarullah, menyatakan bahwa serangan Yaman terhadap Zionis "Israel" akan meningkat dan tidak akan berkurang. Ia menekankan bahwa menghentikan agresi di Gaza adalah satu-satunya cara untuk mencegah tanggapan militer Yaman lebih lanjut.
 
Sebuah pernyataan dari Ansarullah menegaskan kembali bahwa agresi Zionis "Israel" hanya memperkuat tekad rakyat Yaman untuk terus mendukung Palestina.
 
Serangan itu menyusul serangan hari Kamis (26/12) oleh Zionis "Israel" terhadap infrastruktur Yaman, termasuk bandara internasional Sanaa, yang menewaskan enam orang.
 
Pada hari Jumat, puluhan ribu warga Yaman berkumpul di Sanaa untuk memprotes serangan dan menunjukkan solidaritas dengan warga Palestina. "Persamaan telah berubah dan telah menjadi: bandara untuk bandara, pelabuhan untuk pelabuhan, dan infrastruktur untuk infrastruktur," kata pengunjuk rasa Mohammed al-Gobisi.
 
"Kami tidak akan lelah atau bosan mendukung saudara-saudara kami di Gaza."
 
Unjuk rasa dengan slogan "Kami berdiri teguh bersama Gaza, kejayaan... tanpa batas dan tanpa garis merah" berlangsung di Sanaa dan beberapa provinsi, termasuk Saada, Hudaydah, Hajjah, dan al-Mahwit.
 
Para pengunjuk rasa membawa bendera Yaman dan Palestina, meneriakkan, "Kami akan terus mengebom kalian... eskalasi demi eskalasi."
 
Unjuk rasa serupa dilaporkan terjadi di provinsi-provinsi seperti Raymah, ‘Amran, Dhale, Lahij, Ma'rib, al-Bayda, Taizz, Ibb, dan Dhamar. Para pengunjuk rasa menyerukan tindakan pembalasan yang lebih intensif oleh angkatan bersenjata Yaman.
 
Zionis "Israel" melancarkan perangnya di Gaza pada 7 Oktober 2023, menyusul Operasi Banjir Al-Aqsa yang dilancarkan Hamas, yang dilakukan sebagai respons atas kekerasan yang telah berlangsung puluhan tahun oleh entitas tersebut terhadap warga Palestina.
 
Serangan gencar tersebut telah mengakibatkan sedikitnya 45.436 warga Palestina menjadi martir, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 108.038 orang terluka. Ribuan orang masih hilang di bawah reruntuhan bangunan.[IT/r]
 
Comment