Rencana Pembersihan Etnis Sedang Berlangsung di Gaza Utara, Ungkap Tentara Israel

Laporan media Zionis Israel mengindikasikan bahwa sebuah rencana sedang berlangsung untuk membersihkan etnis di Gaza utara dan melenyapkan warga Palestina yang masih tinggal di sana.
 
Tentara cadangan Zionis Israel yang ditempatkan di Gaza memberi tahu Haaretz minggu ini bahwa mereka yakin "Rencana Jenderal" yang juga dikenal sebagai "Rencana Eiland" sedang dilaksanakan.
 
“Tujuannya adalah memberi penduduk yang tinggal di utara wilayah Netzarim tenggat waktu untuk pindah ke selatan Jalur Gaza. Setelah tanggal ini, siapa pun yang tetap tinggal di utara akan dianggap musuh dan akan dibunuh,” kata seorang tentara yang ditempatkan di Koridor Netzarim.
 
Tentara itu menyatakan bahwa rencana tersebut tidak mematuhi standar hukum internasional apa pun. “Orang-orang duduk dan menulis perintah sistematis dengan bagan dan konsep operasional, yang pada akhirnya Anda menembak siapa pun yang tidak mau pergi. Keberadaan ide ini sungguh tak terduga.”
 
Seorang prajurit kedua berkomentar, "Para komandan secara terbuka menyatakan bahwa Rencana Eiland sedang dimajukan oleh militer."
 
Pada hari Rabu (16/10), laporan tersebut menyatakan bahwa ada indikasi bahwa, meskipun kebijakan tersebut mungkin belum diadopsi secara resmi oleh pejabat militer senior yang dilaporkan sedang mendiskusikannya, rencana tersebut sudah berjalan.
 
Jurnalis Haaretz Amos Harel menulis, "Ide-ide seperti penembakan yang disengaja di dekat penduduk dan bahkan tindakan yang ditujukan untuk membuat penduduk kelaparan saat ini sedang dibahas."
 
Organisasi-organisasi bantuan internasional utama telah mendesak para pemimpin dan masyarakat global untuk mengakhiri pemindahan paksa Zionis "Israel" di Gaza utara.
 
"Serangan pasukan Zionis Israel di Gaza telah meningkat ke tingkat kekejaman yang mengerikan," kata organisasi-organisasi seperti Oxfam, Medical Aid for Palestinians (Map), ActionAid, Islamic Relief, Christian Aid, dan lembaga-lembaga amal lainnya yang berbasis di Inggris pada hari Selasa.
 
"Ini bukan evakuasi; ini adalah pemindahan paksa di bawah tembakan. Sejak 1 Oktober, tidak ada makanan yang diizinkan masuk ke wilayah tersebut, dan warga sipil dibiarkan kelaparan serta dibom di rumah dan tenda mereka. Dalam sepuluh hari terakhir, pasukan Zionis Israel telah memerintahkan ratusan ribu orang untuk meninggalkan Gaza utara sebagai persiapan untuk serangan baru.”[IT/r]