Menlu: Indonesia Terus Dukung Upaya Pemulihan Ekonomi Suriah
Story Code : 1162974
Pernyataan itu ia sampaikan saat melakukan dengan Menteri Luar Negeri Suriah Bassam Al-Sabbagh di sela-sela Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Jumat (27/9) waktu setempat.
Retno mengatakan ada potensi besar yang dapat diraih dengan memperkuat kerja sama bilateral dengan Suriah di berbagai sektor, termasuk ekonomi. “Kami melihat potensi besar dalam sektor pekerjaan umum dan konstruksi di mana perusahaan-perusahaan BUMN Indonesia dapat berkontribusi,” katanya, menurut pernyataan tertulis Kemlu RI yang diterima pada Sabtu (28/9).
Kedua menlu membahas upaya bersama untuk meningkatkan interaksi antara masyarakat kedua negara, melalui program beasiswa dan pelatihan seni bela diri, serta memajukan Islam moderat.
Retno juga mengapresiasi kerja sama dengan pemerintah Suriah dalam proses repatriasi pelaku teroris asing (FTF) Indonesia dari negara tersebut.
Ia juga menekankan bahwa keselamatan WNI yang bekerja dan tinggal di Suriah penting untuk dijamin oleh otoritas setempat.
Sebagai bentuk komitmen penguatan kerja sama diplomatik antara kedua negara, Retno dan Al-Sabbagh dalam pertemuan pada hari Jumat menandatangani perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor kemitraan dan dinas antara kedua negara.
Selain isu kerja sama bilateral, kedua menlu juga menyebutkan permasalahan Palestina yang telah menyebabkan peningkatan konflik di kawasan Timur Tengah. Untuk itu, Retno dan Al-Sabbagh sepakat bahwa Indonesia dan Suriah akan terus memberikan tekanan kepada Zionis Israel agar menghentikan kejahatan kemanusiaan di Palestina serta mendorong dunia agar tidak menjunjung tinggi hukum internasional.[IT/r]