Media Israel: Halevi Akan Mengundurkan Diri Saat Kesepakatan Gencatan Senjata Tercapai
Story Code : 1155122
Kepala staf Zionis Israel mengatakan dalam diskusi tertutup bahwa dia akan mengundurkan diri segera setelah gencatan senjata sementara tercapai antara Zionis "Israel" dan Perlawanan Palestina di Gaza, media media Zionis Israel melaporkan pada hari Senin (19/8), mengutip sumber.
Sumber tersebut menambahkan bahwa keputusan Herzi Halevi telah dibuat, dan pejabat lainnya juga diharapkan mengundurkan diri bersamanya.
Halevi telah mengindikasikan bahwa tujuan perang di Gaza, yang belum tercapai, "adalah pengembalian tawanan dan pemusnahan Yahya Sinwar, menurut media Zionis Israel."
Media Israel melaporkan pada hari Minggu bahwa selama pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Halevi menyatakan bahwa "ada persyaratan untuk kesepakatan tersebut dan adalah bijaksana untuk memasuki negosiasi guna mencapai hasil terbaik." Terkait koridor Philadelphia, jenderal tertinggi Pasukan Pendudukan Israel (IOF) mengatakan bahwa ia "tidak menyarankan agar kita menjadikannya hambatan yang mencegah kita memulangkan 30 tawanan Israel pada tahap pertama."
Halevi sebelumnya telah mengakui bertanggung jawab atas kegagalan tentara pendudukan Israel dalam mencegah operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.
"Sebagai komandan IDF dalam perang tersebut, saya bertanggung jawab atas fakta bahwa IDF gagal dalam misinya untuk melindungi warga Negara Israel pada 7 Oktober," katanya pada Mei lalu.
Halevi menambahkan, “Saya adalah komandan yang mengirim putra-putri Anda ke pertempuran yang tidak pernah mereka kembalikan dan ke tempat-tempat asal penculikan mereka.”
Ia juga mengakui tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit, dengan mengakui bahwa Zionis "Israel" membayar harga yang mahal dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza.
Perpecahan internal dalam Zionis "Israel" menjadi semakin jelas, sebagaimana dibuktikan oleh pernyataan-pernyataan yang saling bertentangan dari para pemimpin politik dan militer tentang perang di Gaza, tujuannya, dan rencana-rencana pascaperang.
Perbedaan-perbedaan ini menggarisbawahi krisis yang lebih luas dalam entitas tersebut, yang diperparah oleh meningkatnya tekanan dari para pemukim. Protes yang dilakukan hampir setiap hari oleh para pemukim menyerukan kesepakatan gencatan senjata dengan Perlawanan Palestina di Gaza untuk mengamankan pembebasan tawanan Zionis Israel.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich mengkritik staf umum tentara Zionis
Israel, dengan mengatakan bahwa hal itu telah membawa “salah satu bencana terbesar dalam sejarah Zionis Israel.”[IT/r]