Duta Palestina untuk PBB Mendesak Tindakan untuk Menghentikan Genosida di Gaza
Story Code : 1182463
Duta Besar Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Riyad Mansour telah meminta Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil langkah-langkah untuk mengakhiri genosida yang sedang berlangsung di Gaza.
Berbicara di hadapan dewan pada hari Jumat (4/1) selama pertemuan di Timur Tengah, Mansour menekankan tanggung jawab kolektif masyarakat internasional untuk menghentikan kekerasan.
"Adalah tanggung jawab kolektif kita untuk mengakhiri neraka ini. Adalah tanggung jawab kolektif kita untuk mengakhiri genosida ini," kata Mansour, mendesak anggota dewan untuk bertindak tegas.
Pertemuan tersebut menyusul penggerebekan di Rumah Sakit Kamal Adwan, tempat pasukan Israel menahan direktur rumah sakit, Hussam Abu Safiya.
Mansour menyoroti penderitaan tenaga medis Palestina yang terus menyelamatkan nyawa meskipun menghadapi serangan dan kondisi yang mengancam jiwa.
"Anda memiliki kewajiban untuk menyelamatkan nyawa. Dokter dan tenaga medis Palestina menjalankan misi itu dengan sepenuh hati, meskipun mempertaruhkan nyawa mereka. Mereka tidak menelantarkan para korban. Jangan tinggalkan mereka. Akhiri impunitas Zionis Israel. Akhiri genosida. Akhiri agresi ini segera dan tanpa syarat, sekarang," katanya kepada dewan.
Mansour memuji dedikasi tak tergoyahkan dari tim medis Palestina, dengan mengatakan, "Mereka berjuang dalam pertempuran yang tidak dapat mereka menangkan, namun mereka tidak mau menyerah dan mengkhianati sumpah yang telah mereka ambil."
⚡️Duta Besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour menangis selama sesi Dewan Keamanan PBB saat ia mengutip kata-kata terakhir Dr. Mahmoud Abu Nujaila, yang tewas pada tahun 2023 dalam serangan Israel. “Ingat kami” pic.twitter.com/xbXTyNpjJC
— Suppressed News.. (@SuppressedNws) 4 Januari 2025
Kementerian Kesehatan di Gaza mengonfirmasi pada 28 Desember 2024, bahwa pasukan pendudukan Israel telah menahan Dr. Husam Abu Safiya.
Sehari sebelumnya, kementerian tersebut menyatakan bahwa pasukan pendudukan telah membawa puluhan staf medis, termasuk Abu Safiya, ke pusat interogasi setelah Rumah Sakit Kamal Adwan dibakar.
Penahanan tersebut memicu kemarahan di seluruh dunia, karena para pengamat khawatir bahwa Abu Safiya mungkin menghadapi nasib yang mirip dengan Dr. Adnan al-Bursh dari Rumah Sakit Al-Shifa, yang disiksa hingga meninggal oleh pasukan Zionis Israel.
Penahanan Abu Safiya oleh pendudukan Zionis Israel "hanya mengungkap kepengecutan rezim penindas yang menahannya," kata Presiden Kolombia Gustavo Petro dalam sebuah tweet.
Terkait hal tersebut, pemerintahan Biden memberi tahu Kongres pada hari sebelumnya tentang usulan penjualan senjata senilai $8 miliar ke Zionis "Israel."[IT/r]