Ayatollah Khamenei: AS Membuat 'Kesalahan Perhitungan' Serius tentang Iran selama Beberapa Dekade Terakhir
Story Code : 1183175
Ayatollah Khamenei menyampaikan pernyataan tersebut selama pertemuan hari Rabu (8/1) dengan orang-orang dari kota Qom di Iran utara-tengah pada kesempatan peringatan pemberontakan 9 Januari 1978 untuk mendukung mendiang pendiri Republik Islam, Ayatollah Rouhollah Khomeini yang mendahului kemenangan Revolusi Islam negara itu tahun 1979.
"Di bawah [rezim mantan] Pahlavi [kerajaan] Iran, negara itu dulunya berfungsi sebagai benteng yang tangguh bagi kepentingan Amerika," kata Imam Khamenei tersebut.
"Dari jantung benteng inilah Revolusi lahir dan menggelembung. Orang Amerika tidak menyadari [ini], tertipu, tertinggal, dan menjadi tidak sadar," kata Ayatollah Khamenei.
Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, menggambarkan masalah tersebut sebagai "kesalahan perhitungan Amerika" terhadap Iran.
"Setelah Revolusi, Amerika melakukan kesalahan terhadap Iran selama beberapa dekade ini pada sebagian besar kesempatan," kata Ayatollah Khamenei.
Pemimpin Besar Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, mengatakan bahwa pernyataannya sebagian besar ditujukan kepada mereka "yang terintimidasi oleh kebijakan AS."
Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, bertemu dengan ribuan orang dari kota Qom pada peringatan pemberontakan rakyat tahun 1978 di kota suci tersebut terhadap rezim Pahlavi yang didukung AS sebelumnya.
Ikuti Press TV di telegram:
https://t.co/GKZwI4ehqL pic.twitter.com/xqbSLpH437
— Press TV �� (@PressTV) 8 Januari 2025
Namun, Ayatollah Khamenei menepis adanya hubungan yang baik antara bangsa Iran dan beberapa negara Eropa.
Namun, Pemimpin Besar Iran membedakan hubungan Iran dengan negara-negara Eropa dan AS. "AS telah kehilangan kekayaan politik dan ekonomi yang sangat besar sebagai akibat dari Revolusi Iran. Dan telah menghabiskan banyak kekayaan selama 40 tahun terakhir untuk mengeluarkan Iran dari cengkeraman Revolusi Islam," kata Pemimpin Besar Iran.
"Dan telah gagal melakukannya," kata Ayatollah Khamenei, seraya menambahkan,
"AS ingin menebus kekalahannya. Oleh karena itu, ia menggunakan segala bentuk permusuhan terhadap Iran yang dapat dilakukannya." Ayatollah Khamenei mengatakan Washington telah menimbulkan "dendam yang mendalam" terhadap Iran. "AS telah membawa Iran di bawah kekuasaannya, tetapi negara itu direbut dari cengkeraman dan kendalinya.
Oleh karena itu, dendamnya terhadap Republik Islam dan Revolusi sudah berlangsung lama," kata Pemimpin Besar Iran.
"Namun, AS juga tidak akan melepaskannya dengan mudah. Ia telah menderita kekalahan di Iran, dan berusaha menebus kekalahan ini."
Pernyataan Ayatollah Khamenei dimaksudkan sebagai tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh beberapa pihak tentang mengapa Iran mau berunding dengan negara-negara Eropa, tetapi tidak siap berunding dengan AS.
Para pengamat menggambarkan Revolusi Islam sebagai kekuatan yang membawa gerakan anti-kolonial global ke tingkat berikutnya, dan menyebutnya sebagai simbol perjuangan untuk tatanan dunia yang adil dan multipolar.[IT/r]