Tentara Lebanon bersiap memasuki Naqoura, pada hari Kamis (2/1), untuk memposisikan kembali pasukannya, menyusul penarikan pasukan Zionis Israel dari daerah tersebut.
Ini menandai penarikan ketiga pasukan Zionis Israel dari wilayah yang diduduki selama invasi darat baru-baru ini.
Koresponden Al Mayadeen di Lebanon selatan melaporkan bahwa unit penyerang Zionis Israel terlihat menarik diri dari lingkungan Naqoura menuju Ras Naqoura dan Alma al-Shaab sambil melakukan penyisiran dengan senapan otomatis.
Pada saat yang sama, tank Merkava Zionis Israel terus menembaki beberapa rumah di daerah tersebut.
Koresponden kami juga mencatat bahwa konvoi militer Zionis Israel, yang diperkuat dengan delapan tank Merkava, sebuah buldoser, dan kendaraan Hummer, bergerak maju dari kota Ramieh menuju al-Salhani, al-Qawzah, dan mencapai Wadi Mazlam di dekat pinggiran Beit Lif—wilayah yang belum pernah diakses selama perang Zionis Israel baru-baru ini di Lebanon.
Pada saat yang sama, tentara Zionis Israel melakukan penggeledahan di rumah-rumah dan hutan di sekitarnya, dan tembakan senapan mesin terdengar di dalam desa.
Selain itu, pesawat nirawak Zionis Israel meluncurkan dua rudal ke pinggiran Yater.
Sejak Kamis dini hari, pesawat nirawak Israel telah terlihat terbang di ketinggian rendah di atas Beirut dan pinggiran selatannya, menandai peningkatan aktivitas udara.
Di bidang politik, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri bertemu dengan Jenderal AS Jasper Jeffers, kepala komite pemantauan yang mengawasi perjanjian gencatan senjata di Ain al-Tineh, Beirut.
Pertemuan yang diadakan pada Kamis sore itu juga dihadiri oleh Duta Besar AS untuk Lebanon, Dorothy Johnson.
Diskusi antara kedua belah pihak difokuskan pada pelanggaran Israel yang sedang berlangsung dan situasi keamanan dan politik yang lebih luas di Lebanon.
Perkembangan ini terjadi di tengah pelanggaran Zionis Israel yang sedang berlangsung terhadap perjanjian gencatan senjata, yang dimulai pada 27 November 2023.[IT/r]