Abu Hamza: Tahanan Israel Diselamatkan Setelah Percobaan Bunuh Diri 3 Hari Lalu

Kepedihan tawanan itu dilaporkan dipicu oleh kondisi baru yang diberlakukan oleh pemerintah Netanyahu, yang telah menghambat kemajuan dalam negosiasi pembebasannya.
 
Menurut Abu Hamza, tawanan Zionis Israel yang mencoba bunuh diri seharusnya dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan pertukaran tawanan dengan Zionis Israel.
 
Namun, pengenalan masalah dan kondisi baru oleh pihak Zionis Israel, terkait dengan penarikan pasukan, gencatan senjata, tawanan, dan pemulangan orang-orang yang mengungsi, telah menunda tercapainya kesepakatan yang sebelumnya dapat dicapai.
 
Menanggapi perkembangan ini, Saraya al-Quds telah memperketat langkah-langkah keamanan untuk memastikan keselamatan tawanan Zionis Israel.
 
Berita tentang percobaan bunuh diri itu muncul di tengah meningkatnya ketidakpuasan di antara keluarga tawanan Zionis Israel yang ditahan di Gaza, yang telah menggelar protes di seluruh wilayah pendudukan, mengkritik penanganan pemerintah mereka terhadap perundingan pertukaran tahanan.
 
Insiden itu semakin menggarisbawahi urgensi dan sensitivitas masalah ini, karena kesejahteraan mental para tawanan dipertaruhkan.
 
Secara bersamaan, militer Zionis Israel telah mengakui peningkatan signifikan dalam kasus bunuh diri di antara jajarannya sendiri, khususnya di antara pasukan cadangan yang dimobilisasi, karena perang yang sedang berlangsung berdampak besar pada kesehatan mental para prajurit.
 
Data militer mengungkapkan bahwa 38 prajurit melakukan bunuh diri pada tahun 2023 dan 2024, dengan 28 kasus yang mengejutkan terjadi setelah 7 Oktober 2023, bertepatan dengan eskalasi konflik.
 
Lonjakan bunuh diri dikaitkan dengan mobilisasi sekitar 300.000 prajurit cadangan yang belum pernah terjadi sebelumnya selama perang.;IT/r]