Media Israel: Tidak Adanya Rencana Pascaperang Gaza Akan Membawa Kita Kembali ke 6 Oktober
Story Code : 1181512
Pejabat militer Zionis Israel telah berulang kali memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahwa tidak adanya rencana "hari setelah" untuk perang di Jalur Gaza akan mengarah pada rehabilitasi otoritas Hamas, media Zionis Israel melaporkan.
Surat kabar Zionis Israel Yedioth Ahronoth mengutip para pejabat yang mengatakan bahwa "untuk menjatuhkan kekuasaan Hamas, harus ada keputusan antara menyerahkan kendali kepada Otoritas Palestina atau membangun pemerintahan militer, tetapi Netanyahu menolak kedua alternatif tersebut."
Para pejabat juga memperingatkan bahwa situasi di Jalur Gaza dapat meluas ke Tepi Barat yang diduduki.
Para pejabat militer Zionis Israel memperingatkan bahwa tidak adanya rencana "sehari setelah" untuk perang di Gaza akan membawa Zionis "Israel" kembali ke kenyataan 6 Oktober 2023, membahayakan apa yang mereka gambarkan sebagai "pencapaian perang."
Para pejabat mengklaim bahwa sementara militer Zionis Israel berhasil menghancurkan kemampuan militer Hamas, mereka gagal membongkar otoritas pemerintahan gerakan yang mengendalikan Jalur Gaza.
Para pejabat menguraikan tiga opsi untuk melemahkan kekuasaan Hamas: yang pertama adalah menyerahkan Jalur Gaza kepada Otoritas Palestina dengan dukungan finansial dan logistik dari Amerika Serikat dan negara-negara Teluk.
Yang kedua melibatkan kesepakatan normalisasi antara Zionis "Israel" dan Arab Saudi, yang mereka gambarkan sebagai langkah bersejarah yang akan mengubah Timur Tengah.
Opsi ketiga adalah membangun pemerintahan militer di Jalur Gaza. Sebelumnya, analis urusan Palestina Channel 12 Ohad Hemo mengindikasikan bahwa "Hamas telah berhasil membangun kembali dirinya di Jalur Gaza."
IOF akan meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas
Dalam konteks terkait, Channel 12 juga melaporkan bahwa militer Zionis Israel bermaksud untuk meningkatkan tekanan militer terhadap Hamas untuk mendorong kesepakatan pertukaran tahanan.
Sementara itu, Radio Angkatan Darat Israel mengutip sumber yang mengatakan, "Tidak dapat dikatakan bahwa negosiasi untuk kesepakatan pertukaran tahanan dibekukan, tetapi sejauh ini belum ada perkembangan baru."
Sumber tersebut menambahkan bahwa militer Israel berusaha menekan Hamas untuk menyelesaikan kesepakatan tersebut, meskipun pendekatan tersebut gagal dalam beberapa bulan terakhir.
Mantan kepala Mossad Danny Yatom sebelumnya mengatakan kepada surat kabar Maariv, "Kita seharusnya sudah menyimpulkan sejak lama bahwa penggunaan kekuatan membahayakan para tawanan."[IT/r]