Penggerebekan, Penangkapan di Tepi Barat, Yerusalem saat PA Memperpanjang Pengepungan Jenin hingga Hari ke-26
Story Code : 1181503
Operasi ini, yang disertai dengan bentrokan di beberapa wilayah, termasuk pendirian pos pemeriksaan militer dan penahanan sejumlah warga Palestina.
Di kota Teqoa di Tepi Barat bagian selatan, tenggara Betlehem, pasukan Zionis Israel menahan Ahmad Kamel Al-Amour dan Mohammad Jamil Issa Al-Amour setelah menyerbu rumah keluarga mereka, menurut Masyarakat Tahanan Palestina.
Penangkapan serupa dilaporkan di wilayah lain, termasuk Tulkarm, tempat saudara Fares dan Yazan Ta'meh dibawa dari Qaffin.
Pos Pemeriksaan dan Penutupan Jalan Memperparah Pembatasan Pasukan Zionis Israel memperketat cengkeraman mereka terhadap pergerakan warga Palestina dengan mendirikan pos pemeriksaan militer di pintu masuk desa Ras Karkar, sebelah barat Ramallah, dan memberlakukan tindakan yang lebih ketat di pos pemeriksaan Atara di sebelah utara kota.
Gerbang besi di simpang Deir Ballout di Salfit juga ditutup, sehingga memutus akses ke desa Rafat di dekatnya. Mereka juga menyerbu beberapa kota di Tepi Barat utara, termasuk Burin dekat Nablus, tempat para pemilik toko dipaksa menutup usaha mereka.
Lokasi lain yang menjadi sasaran termasuk desa Imatin, Hajja, dan Baqat Al-Hatab di Qalqilya timur, serta Anata dekat Yerusalem. Kendaraan militer berpatroli di jalan-jalan, menciptakan suasana ketegangan yang meningkat.
Otoritas Palestina Meningkatkan Aksi di Kamp Pengungsi Jenin Sementara itu, pasukan keamanan Otoritas Palestina (PA) melanjutkan serangan 26 hari mereka terhadap kelompok perlawanan di Kamp Pengungsi Jenin.
Semalam, pasukan PA dilaporkan membakar sebuah rumah di daerah Harat Al-Damaj, menggunakan amunisi pembakar dan peluru pelacak.
Bentrokan meletus antara personel keamanan PA dan pejuang perlawanan di kamp, menandai babak terakhir dalam serangkaian konfrontasi yang penuh kekerasan.
Minggu (29/12) malam, pasukan PA menyerbu asrama Universitas Politeknik Palestina di Hebron, menahan beberapa mahasiswa dari Jenin setelah melakukan penyerangan fisik terhadap mereka.
Kritik terhadap PA makin meningkat
Tindakan PA di Jenin, yang telah menewaskan enam orang—termasuk jurnalis Shatha Sabbagh—telah menuai kritik tajam dari berbagai faksi Palestina, organisasi hak asasi manusia, dan masyarakat umum.
Meskipun ada seruan untuk mengakhiri tindakan keras tersebut, PA tetap melanjutkan serangan militernya terhadap para pejuang perlawanan dan aktivis mahasiswa.[IT/r]