Angkatan Bersenjata Yaman Melakukan 13 Operasi Rudal Anti-Israel dalam 10 Hari

Brigadir Jenderal Yahya Saree mengumumkan pada hari Minggu (20/12) bahwa sebagian besar serangan menargetkan Tel Aviv di bagian tengah wilayah pendudukan, menggunakan rudal balistik hipersonik.
 
Menurut Saree, Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi untuk membela negara mereka dan dalam solidaritas dengan warga Palestina di Gaza antara tanggal 19 dan 28 Desember.
 
Pada hari Sabtu (28/12), Angkatan Bersenjata Yaman melakukan serangan rudal terhadap posisi militer strategis Zionis Israel di bagian utara Gurun Negev dalam solidaritas dengan warga Palestina di Gaza.
 
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara militer Yaman, mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada saat itu bahwa unit rudal negara Arab tersebut telah menargetkan Pangkalan Udara Nevatim, yang terletak 15 kilometer (9,3 mil) di tenggara Beersheba, menggunakan rudal balistik hipersonik Palestine-2.
 
Ia menambahkan bahwa serangan rudal tersebut dapat berhasil mencapai sasaran yang diinginkan.
 
Warga Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza pada 7 Oktober 2023, setelah gerakan perlawanan wilayah tersebut melakukan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap entitas pendudukan.
 
Gerakan perlawanan Ansarullah Yaman juga telah menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat, atau Inggris Raya untuk memaksa diakhirinya perang genosida rezim Tel Aviv di Gaza.
 
Operasi-operasi ini secara efektif telah menutup pelabuhan Eilat di selatan wilayah pendudukan, yang menyebabkan kemunduran ekonomi yang signifikan bagi Zionis Israel.
 
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel di Gaza berakhir.
 
Sejauh ini, Zionis Israel telah menewaskan sedikitnya 45.514 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 108.189 orang lainnya di Gaza.[IT/r]