Kemenlu Iran: Perjuangan Anti-Israel Akan Berlangsung hingga Pendudukan Berakhir
Story Code : 1168324
Kementerian membuat pernyataan tersebut dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan di situs web resminya pada hari Rabu (23/10) pada kesempatan mati syahidnya Sayyid Hashem Safieddine, kepala Dewan Eksekutif gerakan perlawanan Lebanon dan sekelompok sahabatnya selama agresi tersebut.
Kementerian menyampaikan belasungkawa kepada para penyintas para martir, masyarakat regional dan kelompok perlawanan, negara-negara Muslim di dunia, dan Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei.
Pernyataan tersebut mengecam agresi maut tersebut sebagai "kejahatan yang tidak dapat dimaafkan," sementara juga mengecam "keterlibatan langsung pemerintah AS dan pemerintah lain yang mendukung rezim pendudukan dalam kejahatan ini."
Namun, kementerian tersebut menegaskan bahwa “tanpa diragukan lagi, kesyahidan para pemimpin perlawanan tidak akan melemahkan sedikit pun tekad, iman, dan keinginan para pemimpin mereka, para pejuang garis depan perlawanan, dan negara-negara Muslim yang bebas di kawasan tersebut untuk melawan pendudukan, penindasan, dan agresi rezim Zionis.”
Perjuangan tersebut, tambah kementerian tersebut, akan berlangsung “hingga berakhirnya fenomena pendudukan Zionis yang mengerikan dan terwujudnya hak-hak rakyat Palestina dan negara-negara di kawasan tersebut, terutama hak fundamental untuk menentukan nasib sendiri.”
Kementerian memuji Safieddin sebagai salah satu pemimpin dan pendiri Hizbullah, dan rekan dekat dan setia Sekretaris Jenderal gerakan tersebut Sayyid Hassan Nasrallah, yang menjadi syahid selama serangan gencar Israel terhadap ibu kota Lebanon, Beirut, pada akhir September.
Safieddin “menghabiskan seluruh hidupnya yang terhormat untuk memperjuangkan kebebasan al-Quds yang suci dan mempertahankan kehormatan serta integritas teritorial Lebanon dari agresi dan kejahatan rezim pendudukan Zionis, dan akhirnya ia menjadi martir di jalan suci ini,” demikian pernyataan tersebut.
Hizbullah mengonfirmasi kemartiran pejabat perlawanan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari sebelumnya, dengan mengatakan bahwa ia telah menjadi martir dalam "serangan udara Zionis yang brutal dan agresif."
Safieddin secara luas diperkirakan akan terpilih secara resmi sebagai sekretaris jenderal Hizbullah berikutnya setelah Nasrallah.
Rezim Zionis Israel telah meningkatkan serangan mematikannya terhadap Lebanon sejak Oktober lalu setelah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.
Setidaknya 2.574 warga Lebanon telah tewas akibat agresi tersebut. Hizbullah telah menanggapi kekejaman tersebut dengan melancarkan ratusan serangan balasan terhadap target-target sensitif di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, baik untuk membela Lebanon maupun mendukung warga Gaza yang dilanda perang.
Gerakan ini telah berjanji akan terus membalas dendam sampai rezim menghentikan agresi dan genosida.
Mengonfirmasi kesyahidan Safieddin, kelompok itu juga berjanji “kepada martir besar kita dan para martir lainnya untuk melanjutkan jalan Perlawanan dan jihad sampai tujuan kebebasan dan kemenangan tercapai.”[IT/r]