‘Kehancuran yang Pasti’: Kepala Angkatan Darat Iran Memperingatkan Israel Agar Tidak Meneruskan Tindakan Jahatnya
Story Code : 1163814
“Jika musuh membuat kesalahan sekecil apa pun, kami mungkin memutuskan untuk menghancurkan infrastruktur mereka juga,” kata Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi dalam sebuah wawancara televisi pada hari Rabu (2/10).
Pernyataan itu muncul setelah Republik Islam meluncurkan ratusan rudal ke pangkalan militer dan intelijen entitas Zionis di seluruh wilayah Palestina yang diduduki sebagai tanggapan atas agresi mematikan rezim tersebut terhadap negara tersebut dan negara-negara regional lainnya.
Sirene berbunyi di seluruh wilayah yang diduduki saat Iran meluncurkan ratusan rudal ke entitas Zionis.
Agresi tersebut telah menyebabkan rezim melancarkan perang genosida terhadap Jalur Gaza, meningkatkan serangan mematikannya terhadap Lebanon, dan melanggar kedaulatan negara-negara regional untuk melakukan operasi pembunuhan yang ditargetkan terhadap pejabat senior regional.
Kekejaman tersebut telah merenggut puluhan ribu nyawa, termasuk nyawa pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah, dan Abbas Nilforoushan, seorang komandan senior Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Mousavi memuji respons Iran karena telah menembus "lapisan pertahanan terkuat" rezim tersebut, dan mengidentifikasinya sebagai pesan yang memperingatkan Tel Aviv agar tidak melanjutkan kekejamannya yang mematikan dan melanggar kedaulatan negara-negara regional.
"Kami menahan diri untuk sementara waktu, tetapi menyadari setelah beberapa waktu bahwa mereka [musuh] tidak memperbaiki cara mereka dan harus menerima respons yang pasti," katanya mengenai operasi tersebut.
"Kami selalu menyatakan bahwa kami tidak memulai perang apa pun, tetapi pasti akan membela hak-hak kami dengan kuat," katanya.
Panglima tersebut menegaskan kembali bahwa respons Republik Islam terhadap potensi agresi Zionis Israel lebih lanjut pasti akan "lebih kuat dan dengan skala yang berlipat ganda." Menteri Pertahanan Iran mengatakan negaranya akan memberikan balasan yang "jauh lebih keras" kepada rezim Zionis Israel jika rezim tersebut menanggapi tindakan balasan Republik Islam baru-baru ini terhadap tindakan agresi Tel Aviv.
Namun, ia berharap bahwa rezim dan pendukung utamanya, termasuk Amerika Serikat, telah menerima dan memahami pesan pencegahan dari Republik Islam.[IT/r]