Mustafa Prize: Iran akan Menjadi Tuan Rumah 150 Tokoh Muslim, termasuk Ilmuwan AI
Story Code : 1081777
Hossein Rabbani, ketua Yayasan Elit Isfahan, mengatakan upacara Mustafa Prize ke-5 akan diadakan pada tanggal 2 Oktober, ketika para ilmuwan terkemuka di bidang Kecerdasan Buatan (AI) berkumpul di Isfahan dari 57 negara Islam.
Upacara bergengsi ini juga akan menjadi tuan rumah Science and Technology Exchange Program (STEP) putaran ke-9, yang merupakan platform yang diselenggarakan oleh Mustafa Science and Technology Foundation untuk memperluas jaringan keilmuan di kalangan ulama dunia Islam dengan mengadakan acara internasional dan meletakkan dasar untuk peningkatan. sinergi dan kerjasama keilmuan.
“Pemberian hadiah dianggap sebagai cara untuk mengidentifikasi orang-orang berprestasi di bidang ilmiah dan menonjolkan kapasitas yang ada di berbagai bidang ilmu pengetahuan,” kata Rabbani seperti dilaporkan Press TV pada Minggu (10/9).
“Penghargaan internasional, seperti Mustafa Prize, memiliki dampak besar mengingat aspek medianya,” katanya, seraya menambahkan bahwa penghargaan tersebut menyampaikan pesan bahwa dunia Muslim menaruh perhatian pada sains dan teknologi.
Penghargaan Mustafa didirikan pada tahun 2012 sebagai salah satu simbol keunggulan ilmiah dan diadakan dua tahun sekali sejak tahun 2015, untuk memberikan penghargaan kepada para peneliti dan ilmuwan terkemuka di dunia Islam.
Para pemenang dianugerahi $500.000, yang dibiayai melalui dana abadi sains dan teknologi. Mereka juga akan dianugerahi Medali Mustafa dan Diploma Kehormatan.
Penghargaan tersebut diberikan pada empat kategori yaitu Ilmu dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kehidupan dan Kedokteran, Ilmu Pengetahuan Nanosains dan Nanoteknologi, serta Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Semua Bidang.
Pada tahun 2016, Majalah Science menyebut hadiah tersebut sebagai “Nobel Muslim.”[IT/AR]