0
Wednesday 23 December 2020 - 15:11
Gejolak Politik Zionis Israel:

Jajak Pendapat: Lebih dari 40% orang Israel Menyalahkan Perdana Menteri Netanyahu atas Pemilihan Cepat

Story Code : 905648
Benjamin Netanyahu delivers a speech at his Jerusalem office.JPG
Benjamin Netanyahu delivers a speech at his Jerusalem office.JPG
Menurut jajak pendapat yang dilakukan perusahaan Kantar dengan penyiar Kan, 43 persen responden mengatakan bahwa Netanyahu bertanggung jawab atas fakta bahwa Zionis Israel akan mengadakan pemungutan suara untuk keempat kalinya dalam dua tahun.
 
Para responden juga ditanya siapa yang mereka anggap sebagai kandidat paling cocok untuk posisi perdana menteri.
 
Sebanyak 39 persen warga negara memilih penjabat menteri sementara 36 persen ingin melihat mantan Menteri Dalam Negeri Gideon Saar, yang baru-baru ini meninggalkan Likud dan mengumumkan pembentukan partainya sendiri.
 
Sebanyak 23 persen menunjuk mantan Menteri Pertahanan Naftali Bennett, pemimpin partai Yamina.
 
Jajak pendapat menunjukkan bahwa jika pemilihan diadakan sekarang, Likud akan menerima 28 mandat (tiga lebih banyak dari pada pemilihan sebelumnya), partai baru Gideon Saar akan memiliki 20 kursi, sedangkan Yamina akan mendapatkan 15 mandat.
 
Sebelumnya, muncul laporan bahwa mitra koalisi utama dalam pemerintah Israel - Partai Likud dan Partai Biru Putih - sepakat bahwa anggaran negara berikutnya akan diadopsi pada 31 Desember, yang akan memungkinkan untuk menghindari pembubaran Knesset lebih awal dan mengadakan pemilihan awal.
 
Namun, semalam hingga Selasa (22/12), Knesset, dengan suara mayoritas (49 hingga 47), menolak dalam pembacaan pertama RUU yang memperpanjang periode persetujuan anggaran untuk 2020 dan 2021, yang menyebabkan pembubaran otomatis Knesset pada tengah malam pada Rabu (23/12) karena tidak disetujui anggaran negara.
 
Pada Rabu pagi, ketua parlemen unikameral Israel berkapasitas 120 kursi Knesset, Yariv Levin, mengatakan bahwa pemilihan parlemen awal di negara itu akan berlangsung pada 23 Maret 2021.
 
Hasil jajak pendapat itu dipublikasikan beberapa jam sebelum parlemen dibubarkan. Jumlah responden dan margin of error tidak disebutkan.[IT/r]
 
Comment