0
Saturday 21 September 2024 - 11:33
Lebanon - Zionis Israel:

Setelah Serangan Udara Beirut: Hizbullah Tembakkan Rentetan Roket ke Markas Intelijen dan Pangkalan Militer Israel

Story Code : 1161382
Related FileSirene berbunyi di lebih dari 30 permukiman ilegal di wilayah utara wilayah Palestina yang diduduki.
 
Laporan media Zionis Israel mengatakan Hizbullah menembakkan sekitar 200 roket serta pesawat nirawak ke sasaran Zionis Israel.
 
Proyektil tersebut dilaporkan mengenai permukiman yang terletak di bagian timur laut wilayah tersebut.
 
Hizbullah mengumumkan akan melakukan serangan terhadap sasaran militer Zionis Israel yang terletak di wilayah utara, menggunakan roket Katyusha. Mereka menyebut sasaran tersebut sebagai markas Korps Utara militer di pangkalan Ein Zaitem, markas intelijen utamanya di wilayah utara di pangkalan Mishar, dan markas Unit Pengawasan Udara dan Operasi Udara di pangkalan Meron.
 
Hizbullah mengatakan markas intelijen yang menjadi sasaran di wilayah utara di pangkalan Mishar "bertanggung jawab atas pembunuhan".
 
Serangan itu terjadi setelah militer Zionis Israel melancarkan serangan udara terhadap ibu kota Lebanon, menewaskan sedikitnya delapan orang dan melukai 59 lainnya, menurut kementerian kesehatan Lebanon. Kantor Berita Nasional (NNA) resmi Lebanon mengatakan "lima anak" termasuk di antara korban tewas.
 
Jaringan televisi al-Mayadeen melaporkan bahwa sebuah pesawat tanpa awak telah menembakkan beberapa rudal ke daerah pinggiran Dahiyeh yang padat penduduk di Beirut.
 
NNA juga mengatakan sebuah jet F35 menargetkan daerah pemukiman dengan dua serangan.
 
Perdana Menteri Najib Mikati mengecam agresi tersebut, dengan mengatakan, "Menargetkan daerah berpenduduk di pinggiran selatan Beirut membuktikan Zionis Israel tidak peduli dengan pertimbangan kemanusiaan atau hukum apa pun."
 
Media mengutip sumber yang mengatakan bahwa serangan itu menargetkan Ibrahim Aqil, seorang komandan senior Hizbullah. Aqil adalah anggota Dewan Jihad Hizbullah, yang bertanggung jawab untuk mengarahkan kegiatan militer dan keamanan kelompok tersebut.
 
Ia menggantikan Fuad Shukr, yang dibunuh dalam serangan pembunuhan tertarget Israel terhadap Beirut pada 30 Juli.
 
Rezim Zionis Israel telah mengintensifkan serangannya terhadap negara itu, sebagian besar wilayah selatannya, sejak 7 Oktober 2023, ketika melancarkan perang genosida di Jalur Gaza.
 
Hizbullah telah menanggapi dengan ratusan serangan balasan baik untuk mendukung warga Gaza yang dilanda perang maupun sebagai tanggapan atas eskalasi Israel terhadap Lebanon.[IT/r]
 
Comment


Berita Terkait