Hizbullah Berjanji Akan ‘Bertanggung Jawab’ terhadap Israel setelah Serangan Pager
Story Code : 1160816
Hizbullah telah bersjanji akan membalas terhadap Zionis Israel setelah gelombang ledakan pager menewaskan beberapa anggota kelompok Islamis yang berbasis di Lebanon dan menyebabkan ribuan lainnya terluka pada hari Selasa (17/9).
Setidaknya 11 orang tewas dan sekitar 3.000 orang terluka ketika pager – yang diandalkan Hizbullah untuk membuat pesan lebih sulit disadap – mulai meledak di Lebanon dan Suriah.
Di antara yang terluka adalah duta besar Iran untuk Lebanon, Mojtaba Amini, serta sejumlah pejabat tinggi Hizbullah.
Sementara laporan media telah menyatakan bahwa ledakan itu diatur oleh badan mata-mata Zionis Israel, Mossad, Yerusalem Barat belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (18/9), Hizbullah mengatakan bahwa pihaknya menganggap “Zionis Israel sepenuhnya bertanggung jawab atas agresi kriminal ini.”
Kelompok itu juga berjanji untuk melanjutkan operasi militernya terhadap Zionis Israel untuk mendukung Hamas di daerah kantong Palestina di Gaza meskipun ada ledakan pager. "Jalan ini terus berlanjut dan terpisah dari perhitungan sulit yang harus ditunggu oleh musuh kriminal untuk pembantaiannya pada hari Selasa... Ini adalah perhitungan lain yang akan datang," kelompok itu menambahkan, bersikeras bahwa serangan itu hanya akan memperkuat tekadnya.
The New York Times melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut, bahwa Zionis Israel menyembunyikan bahan peledak di pager, yang bertuliskan merek perusahaan Taiwan Gold Apollo, sebelum dikirim ke Lebanon.
Gold Apollo mengatakan telah mengizinkan penggunaan namanya pada pager, tetapi pager itu diproduksi oleh perusahaan yang berpusat di Budapest.
Hizbullah mulai menggunakan pager dan metode komunikasi berteknologi rendah lainnya karena takut pesan yang dikirim melalui telepon seluler dapat diretas atau dilacak oleh intelijen Zionis Israel.
Zionis Israel dan Hizbullah, yang memiliki hubungan dekat dengan Iran, telah berselisih selama bertahun-tahun, dengan ketegangan meningkat setelah dimulainya perang Zionis Israel-Hamas Oktober lalu.
Keduanya secara rutin saling serang lintas perbatasan yang mengakibatkan banyak korban, tetapi sejauh ini menahan diri untuk tidak terlibat langsung.[IT/r]