0
Friday 21 March 2014 - 00:26
Kudeta Ukraina

Parlemen Rusia Ratifikasi Perjanjian Re-unifikasi Crimea

Story Code : 364055
AS, Rusia dan Gejolak Ukrainia
AS, Rusia dan Gejolak Ukrainia

Parlemen rendah Rusia, Duma, menyetujui perjanjian untuk mengambil alih semenanjung strategis di Laut Hitam, Crimea ke Federasi Rusia.

Pada hari Kamis (20/3/14), total 443 anggota parlemen memberikan suara mendukung perjanjian ratifikasi, sementara satu suara menentang.

Perjanjian re-unifikasi Crimea itu dibuat untuk dipertimbangkan oleh majelis tinggi parlemen Rusia, Dewan Federasi pada Jumat besok, 21/03/14.

Perkembangan terbaru ini terjadi hanya dua hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani perjanjian dengan Perdana Menteri Crimea Sergei Aksyonov dan pemimpin Crimea lainnya.

Sementara pada hari Rabu, 19/03/14, Mahkamah Konstitusi Rusia dengan suara bulat memutuskan bahwa perjanjian reunifikasi mengenai wilayah Crimea untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia adalah sah.

"Mahkamah Konstitusi mengakui bahwa perjanjian ini sesuai dengan Konstitusi Rusia," kata ketua konstitusi, Valery Zorkin kepada wartawan.

Crimea menyatakan kemerdekaan dari Ukraina pada 17 Maret lalu dan secara resmi menjadi bagian dari Rusia setelah referendum 96,8 persen warga Crimea mendukung pemisahan diri tersebut.

Jumlah pemilih dalam referendum mencapai 83,1 persen.

Langkah ini memicu reaksi kemarahan dari Amerika Serikat dan Uni Eropa, keduanya menjatuhkan sanksi dan hukuman terhadap sejumlah pejabat Rusia serta pihak berwenang di Crimea.

Anggota parlemen Ukraina sebelumnya mengumumkan tidak akan pernah mengakui aksesi Rusia terhadap Crimea dan bersumpah untuk memperjuangkan pembebasan wilayah itu selama dibutuhkan.[IT/r]
Comment