Hizbullah Menyerang Fasilitas Senjata Rafael sebagai 'Tanggapan Awal' terhadap Serangan Teror Israel
Story Code : 1161617
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Minggu (22/9), Hizbullah mengatakan bahwa mereka telah mengebom kompleks industri militer perusahaan Rafael, yang terletak di daerah Zevulun di utara Haifa, dengan puluhan roket Fadi 1, Fadi 2, dan Katyusha.
Kelompok tersebut mencatat bahwa operasinya merupakan bentuk dukungan bagi warga Palestina di Jalur Gaza dan perlawanan mereka, seraya menambahkan bahwa itu juga merupakan "tanggapan awal terhadap pembantaian brutal yang dilakukan oleh Zionis Israel di berbagai wilayah Lebanon" dengan meledakkan perangkat telekomunikasi.
Ribuan pager dan radio walkie-talkie milik anggota Hizbullah meledak di seluruh Lebanon dalam ledakan serentak pada hari Selasa dan Rabu (17-18/9), menewaskan 42 orang dan melukai hampir 3.500 lainnya.
Penyelidikan awal oleh otoritas Lebanon menemukan bahwa perangkat tersebut ditanamkan dengan bahan peledak sebelum tiba di negara Arab dan diledakkan melalui pesan elektronik.
Laporan media AS mengatakan serangan teroris massal tersebut merupakan upaya bersama antara militer Israel dan badan mata-mata Mossad.
Hizbullah telah bersumpah untuk membalas terhadap rezim pendudukan, yang juga melancarkan perang genosida di Jalur Gaza yang terkepung.
Perusahaan Rafael yang menjadi sasaran operasi Hezbollah pada hari Minggu adalah salah satu dari tiga produsen senjata terbesar Israel dan dimiliki oleh rezim tersebut.
Perusahaan tersebut memproduksi sistem untuk kendaraan lapis baja, sistem rudal Iron Dome David Sling, dan berbagai jenis rudal jelajah dan rudal berpemandu.[IT/r]