0
7
Komentar
Sunday 14 July 2013 - 09:32
Teknologi Militer Indonesia

TNI Ciptakan Combat Management System Canggih

Story Code : 282852
CMS
CMS

Tak dipungkiri, kemajuan teknologi informasi berpengaruh pada perkembangan sistem radar militer. Betapa tidak, pemanfaatan radar tidak lepas dari komputer sekaligus aplikasi untuk mengoperasikannya.

Kabar baik itu datang dari para perekayasa Indonesia di PT Len Industri (Persero). Mereka mengklaim mampu mengembangkan aplikasi Combat Management System (CMS) untuk mendukung aktivitas pertempuran maupun patroli TNI AL.

"CMS adalah otaknya kapal perang. Keberadaan sangat penting. Tanpa ada alat ini, kapal kurang ‘perkasa’. Mudah diserang dan ditaklukkan musuh serta sulit melakukan serangan balik atau menyerang," jelas Djiwandun, software engineer PT Len Industri, di Jakarta, belum lama ini.

Djiwandun menerangkan CMS dilengkapi teknologi middleware berstandar internasional yang mampu mendefinisikan komunikasi real-time dan mission critical. Tidak hanya itu, peranti ini dapat menampilkan peta elektronik untuk melihat posisi dan jarak musuh dengan jelas.

CMS juga dilengkapi software-based radar scan conversion sehingga memudahkan integrasi secara fleksibel antara radar legacy dan radar modern. "Itu jelas akan memudahkan para pengguna buat melakukan koordinasi dan melakukan tindakan selanjutnya, apakah pengepungan atau penembakan," tukas lulusan teknik Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, itu.

Masih kata Djiwandun, CMS dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Java dan C. Kelebihan bahasa pemrograman Java adalah proses pengembangannya bisa dilakukan lebih cepat, sedangkan kelebihan bahasa pemrograman C tidak mengorbankan performansinya.

Keunggulan dari CMS ini dapat mendukung berbagai protokol peranti lunak (software) dan peranti keras (hardware) yang umum digunakan di aplikasi kapal laut, seperti Serial Interface (RS-232, RS-422, RS-485), NMEA, dan Synchro/Resolver Interface, TCP/IP.

CMS juga didesain agar bisa mengimplementasikan protokol peranti lunak berbayar (proprietary software) yang digunakan pada berbagai sistem sensor dan senjata. Peranti lunak yang disematkan dalam CSM itu masih memungkinkan untuk dikembangkan berbagai fitur.

Sejauh ini, fitur utama CMS adalah mampu mengunci target hingga tidak mengetahui sedang dikepung atau akan diserang. Selain itu, CMS bisa menangkap berapa banyak musuh yang mengancam. Semuanya bisa terekam dan dilihat melalui monitor.

"Kemampuan tempur angkatan laut menjadi salah satu parameter. Kapal laut yang dilengkapi CMS mampu melakukan pendeteksian serta memberikan reaksi terhadap ancaman secara efektif dan efisien. Itu hanya bisa diwujudkan melalui teknologi, termasik teknologi komunikasi," terang lulusan Teknik Institut Teknologi Sepuluh Surabaya itu.

CMS juga bisa digunakan untuk koordinasi atau komunikasi dengan angkatan lain, termasuk angkatan udara. Alat ini dapat digunakan untuk mengarahkan unit udara seperti pesawat atau helikopter agar membawa torpedo untuk melakukan penyerangan terhadap kapal selam.

Djiwandun menerangkan teknologi yang dimiliki CMS mampu memberikan instruksi dan memandu pesawat ke suatu target untuk melakukan percegatan hingga target tidak bisa bergerak. Melalui CMS, dapat dipandu helikopter agar melakukan pendaratan di dek kapal hingga helikopter bisa mendarat dengan benar.

Fungsi lain CMS adalah fungsi navigasi seperti Closest Point Approach (CPA), Collision Avoidance, Man Overboard Recovery, Parallel Index, dan Route Handling (Waypoint). Selain itu, melakukan pelacakan sasaran dan penembakan yang meliputi deteksi jangkauan sasaran dan kalkulasi sudut cegat.

Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, menilai teknologi CMS dapat memperkuat angkatan bersenjata Indonesia. Dengan segala kemampuan yang dimiliki CMS, Indonesia tidak boleh lagi mengimpor perlengkapan sejenis karena mampu memproduksi sendiri. Pasalnya, selama ini, Indonesia sangat bergantung pada negara luar.

"Kalau sanggup memproduksi sendiri, untuk apa lagi kita beli pada negara luar?" terangnya. Purnomo menambahkan anggaran yang disediakan negara untuk alutsista sebesar 150 triliun rupiah untuk jangka waktu lima tahun. Dari jumlah tersebut, 35 triliun rupiah digunakan untuk belanja barang dan perawatan, sedangkan sisanya untuk pembangunan kekuatan pertahanan.(IT/sa/KJ)
Comment


Indonesia
Go...go...go... TNI jangan tergantung luar negeri ya biar pertahanan kita mantap.....
Germany
god jobb...
Indonesia
pemerintah harus swasembada peralatan militer kita(indonesia).
maju trus indonesia....maju trus teknologi indonesia, disini agak dititik beratkan pada semua universitasdi indonesia untuk bekerjasama dengan pihak lain untuk terus berkarya baik dibidang militer ataupun dibidang lain. go go go indonesiaku
Indonesia
beri gaji tinggi bagi peneliti indonesia agar gak kabur ke LN, majulah indonesia,jangan jadi negara pasar senjata AS dan Eropa. Masa kalah dengan negara Iran yg di embargo tapi maju di segala bidang, krn mereka berani mandiri dan percaya diri.
Indonesia
mantapp bung saya dukung lewat doa, saya yakin INDONESIA mampu berdiri sendiri menjadi Negara yang disegani oleh kawan ataupun lawan.
Indonesia
ILMUAN2 INDONESIA YG CARI KERJA KE LN KARENA DI INDONESIA DI ANGGAP GAJI KURANG, YA DI CABUT SAJA IDENTITAS NYA SEBAGAI WARGA NEGARA, BERARTI DIA MENCINTAI INDONESIA. ORANG MACAM ITU BUANG JAUH, SIFAT KAPITALIS HILANG KAN DARI INDONESIA