0
Sunday 14 October 2012 - 02:56
Teknologi Nuklir dan Riset

Teknologi Nuklir dan keberhasilan Ilmuwan Iran

Story Code : 203316
Transplantasi Neuron embrio Meningkatkan Harapan untuk Mengobati Penyakit Otak
Transplantasi Neuron embrio Meningkatkan Harapan untuk Mengobati Penyakit Otak

Menteri Kesehatan Iran, Marziyeh Vahid Dastjerdi pada Agustus bulan lalu mengumumkan bahwa Iran kini mampu mensintesiskan 15 jenis radiomedicines dalam negeri, dan menekankan bahwa pencapaian tersebut dicapai karena upaya gigih yang dilakukan oleh para ilmuwan nuklir negara itu.

"Karena upaya yang dilakukan oleh para ilmuwan Iran dan para ilmuwan nuklir, kita memiliki 15 radiomedicines di negara kita yang sangat penting untuk menyediakan layanan diagnosis dan pengobatan kepada pasien, pasien kanker khususnya," katanya dalam upacara di Tehran pada saat itu.

Juga, pada bulan Januari, Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam sebuah upacara di Tehran meresmikan 6 jenis obat-obatan baru buatan dalam negeri yang digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit.

Presiden Iran juga meresmikan 2 jenis obat baru dan 4 jenis bahan baku untuk mengobati osteoporosis, hemofilia dan neurologis, penyakit kulit, otot dan kanker payudara.

Ilmuwan Iran juga pada tahun 2011 berhasil menghasilkan jenis obat baru anti kanker dengan menggunakan racun yang diambil dari reptil seperti ular dan kalajengking.

"Setelah beberapa tahun penelitian dan studi pada kombinasi racun ular dan racun kalajengking, Iran mampu memproduksi obat anti-kanker dan diproduksi didalam negeri," kata Abbas Zare, Direktur of the Venomous Animals Department of Iran's Razi Vaccine and Serum Research Institute, kepada wartawan pada bulan Oktober 2011.

"Obat anti-kanker ini dihasilkan dari racun ular dan kalajengking setelah 10 tahun penelitian dan telah diekstraksi dari lemak (peptida) hewan tersebut," tambahnya.

Semua capaian dibidang kedokteran tersebut dihasilkan berkat penggunaan teknologi nuklir, satu hal yang tidak diinginkan oleh Barat dan AS. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on/Fars News Agency]
Comment