0
Wednesday 18 September 2024 - 08:39
Iran dan JCPOA:

Iran Seharusnya Tidak Menjadi Satu-satunya Pihak yang Memenuhi Komitmen JCPOA

Story Code : 1160708
Head of the Atomic Energy Organization of Iran (AEOI) Mohammad Eslami
Head of the Atomic Energy Organization of Iran (AEOI) Mohammad Eslami
Berbicara di Konferensi Umum IAEA Wina, Eslami merinci kebijakan nuklir damai Iran pada hari Senin (16/9). Ia menyatakan bahwa tindakan sukarela terkait nuklir Tehran berdasarkan perjanjian tersebut merupakan imbalan atas pencabutan sanksi berat terhadap Iran.
 
Eslami menyoroti tekanan terhadap Iran untuk menerapkan JCPOA tanpa mengabaikan komitmen sanksi dari kedua belah pihak.
 
Ia juga mencatat bahwa instalasi nuklir Iran hanya mencakup 3% dari total dunia, tetapi lebih dari seperlima inspeksi IAEA tahun 2023 dilakukan di negara tersebut.
 
Kepala nuklir negara itu mengatakan bahwa Iran menangguhkan komitmen JCPOA, termasuk pengawasan produksi non-nuklir, karena penarikan diri AS yang ilegal dan kegagalan pihak-pihak Eropa untuk menegakkan kewajiban.
 
Eslami mengutip sabotase dan terorisme "Israel" terhadap Iran, mengklaim bahwa entitas itu melakukan propaganda terhadap program nuklir damainya untuk mengalihkan opini publik dari kekejamannya.
 
Dia juga menyoroti tekanan pada Iran untuk menerapkan JCPOA tanpa mengabaikan komitmen sanksi dari kedua belah pihak.
 
Penolakan Zionis "Israel" yang terus-menerus untuk bergabung dengan NPT dan menundukkan fasilitas nuklirnya pada perlindungan Badan Energi Atom Internasional menimbulkan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional, katanya.
 
Dia lebih lanjut menambahkan bahwa Iran bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pembangkitan listrik nuklirnya menjadi 20.000 megawatt pada tahun 2040.
 
Oleh karena itu, IAEA, berdasarkan babnya, berkewajiban untuk dan mendukung semua negara anggota dan memfasilitasi akses mereka ke teknologi dan peralatan yang diperlukan tanpa diskriminasi apa pun, kata kepala AEOI.[IT/r]
 
Comment