0
Friday 20 September 2024 - 17:58
Politik AS dan Gejolak Palestina:

Tlaib Serahkan Nama-nama Anak yang Dibunuh "Israel" di Gaza ke Kongres

Story Code : 1161229
Rep. Rashida Tlaib, D-Mich., speaks during a rally at the National Mall during a pro-Palestinian demonstration in Washington
Rep. Rashida Tlaib, D-Mich., speaks during a rally at the National Mall during a pro-Palestinian demonstration in Washington
Anggota Kongres Rashida Tlaib telah secara resmi menyerahkan nama-nama anak Palestina yang dibunuh di Jalur Gaza oleh pasukan pendudukan Zionis Israel ke dalam catatan Kongres AS.
 
Nama-nama tersebut berasal dari daftar setebal 649 halaman yang baru-baru ini dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza, yang mendokumentasikan warga Palestina yang terbunuh dalam perang Zionis Israel yang sedang berlangsung di Jalur tersebut.
 
Hingga 19 September, jumlah warga Palestina yang terbunuh dalam perang genosida Zionis Israel di Gaza telah mencapai 41.272.
 
"14 halaman pertama saja berisi nama-nama bayi [yang] berusia di bawah satu tahun saat mereka dibunuh," kata Tlaib, satu-satunya warga Palestina Amerika yang bertugas di Kongres.
 
Kementerian Kesehatan Gaza merilis dokumen setebal 649 halaman dengan nama setiap warga Palestina yang teridentifikasi terbunuh di Gaza.
 
14 halaman pertama saja berisi bayi-bayi berusia di bawah satu tahun. Ini bukan pembelaan diri. Ini genosida. pic.twitter.com/ffoKcMlAIs
— Anggota Kongres Rashida Tlaib (@RepRashida) 19 September 2024
 
"Itu 710 bayi yang dibunuh pemerintah Zionis Israel,"
 
Anggota Kongres Demokrat itu menambahkan. "Saya berharap rekan-rekan saya mau melihatnya."
 
"Ini bukan pembelaan diri. Ini genosida," tegasnya.
 
Pada hari Senin, Kementerian Kesehatan Gaza menerbitkan laporan terperinci yang mencantumkan nama, usia, jenis kelamin, dan nomor identifikasi puluhan ribu warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel selama 11 bulan terakhir.
 
Laporan yang terdiri dari 649 halaman itu mencatat 34.344 warga Palestina yang terbunuh hingga 31 Agustus, dengan data yang masih dikumpulkan untuk hampir 7.000 orang tambahan.
 
Kementerian Kesehatan di Gaza baru saja menerbitkan dokumen setebal 649 halaman yang memuat nama, usia, jenis kelamin, nomor identitas setiap warga Palestina yang terbunuh di Gaza dari 7 Oktober hingga 31 Agustus yang memiliki informasi (lebih dari 34 ribu dari 40 ribu).
 
14 halaman pertama mencantumkan usia sebagai 0 (di bawah 1 tahun) pic.twitter.com/NZZNLLf7ml
— Sharif Kouddous شريف عبد القدوس (@sharifkouddous) 15 September 2024
 
14 halaman pertama dokumen tersebut mencantumkan nama bayi di bawah usia satu tahun, sementara angka keseluruhan mengungkapkan bahwa 11.355 anak telah terbunuh—mewakili sepertiga dari total korban. 
 
Sementara itu, 11 halaman terakhir dokumen tersebut memuat warga Palestina berusia antara 77 dan 101 tahun, semuanya lahir sebelum berdirinya entitas pendudukan Israel pada tahun 1948.
 
Namun, sebuah studi oleh jurnal ilmiah Inggris The Lancet, jurnal medis umum mingguan yang ditinjau sejawat, memperkirakan pada bulan Juli bahwa jumlah martir yang tewas selama perang Zionis Israel di Jalur Gaza, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan melebihi 186.000.
 
Hal ini terjadi meskipun ada seruan yang meningkat dari anggota parlemen dan publik agar pemerintahan Biden mengakhiri atau mengurangi bantuan militer kepada sekutu terbesarnya Zionis "Israel" karena puluhan ribu warga Palestina tewas dalam perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
 
Sebagai tanggapan yang malu-malu terhadap situasi tersebut, AS menunda pengiriman bom seberat 2.000 pon pada bulan Mei di tengah serangan udara Zionis Israel yang terus berlanjut di daerah sipil yang berpenduduk padat di Gaza, meskipun AS terus mengirimkan bom seberat 500 pon, serta senjata lainnya ke Zionis "Israel".
 
Kelompok Perlawanan Palestina telah menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Zionis Israel melakukan pembantaian terhadap warga sipil di Gaza dengan lampu hijau dari pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang mengklaim sedang berupaya mencapai gencatan senjata yang akan mengakhiri perang dan kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Zionis "Israel".[IT/r]
 
 
Comment