0
Sunday 14 October 2012 - 01:48
Konflik Suriah-Turki

Dr Tarpley: Erdogan Terpukul Menyaksikan Kekalahan Teroris

Story Code : 203299
Salah satu Tentara Bebas Suriah, didikan Arab Saudi, Qatar, Turki dan AS yang menderita kalah. Press TV
Salah satu Tentara Bebas Suriah, didikan Arab Saudi, Qatar, Turki dan AS yang menderita kalah. Press TV

Seorang penulis terkemuka mengatakan, Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan histeris dan terpukul menyaksikan kekalahan dan derita yang dialami oleh teroris Suriah.

"Dia [Erdogan] sebelumnya diberitahu oleh Amerika Serikat, dan berulang kali diberi kabar oleh Obama dalam percakapan via telepon pribadi mereka bahwa pemerintah Suriah akan runtuh seperti rumah kartu dan kemudian Erdogan akan muncul sebagai pahlawan pembawa perubahan rezim," jelas penulis dan sejarawan dari Washington, Dr Webster Griffin Tarpley dalam sebuah wawancara dengan Press TV pada Sabtu, 13/10/12.

Mengacu pada kejadian 10 Oktober lalu, di mana jet tempur F-16 Turki mencegat pesawat komersil A320 Suriah yang terbang melintasi wilayah udara Turki dan dipkasa turun ke Esenboga Airport, Angakara, Tarpley mengatakan bahwa cara tersebut dibuat Erdogan menunjukkan bahwa dia "tidak stabil, dan tak menentu. Erdogan tidak lincah seperti sebagaimana pemimpin lain, dan sama sekali tidak tahu apa yang ia inginkan ".

"Dia [Erdogan] kini mendapati dirinya dan benar-benar mengerikan, yang tentu saja bisa berpotensi lebih tragis bagi dunia," tambahnya.

Pihak berwenang Turki akhirnya mengizinkan pesawat dan penumpangnya untuk meninggalkan Ankara sembilan jam setelah mendarat, namun mereka menyita bagian kargo yang dibawa oleh pesawat tersebut.

Perdana Menteri Erdogan kemudian mengatakan bahwa pesawat tersebut membawa "peralatan dan amunisi yang dikirim untuk Departemen Pertahanan Suriah dari lembaga Rusia."

Kementerian Luar Negeri Suriah menolak klaim perdana menteri Turki tersebut dan mengatakan bahwa Erdogan "terus berbohong untuk membenarkan sikap bermusuhan pemerintahnya terhadap Suriah."

Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov juga mengatakan bahwa "Tentu saja ada, namun bukan senjata di pesawat dan itu tidak mungkin ada. Kargo di pesawat yang dikirim oleh lembaga Rusia dikirim secara hukum dan tidak melanggar hukum," tegasnya.

Suriah balik menuntut Ankara untuk mengembalikan peralatan yang disita dan membayar kompensasi atas kecerobohannya tersebut. [Islam Times.com' target='_blank'>Islam Times/on/Press TV]
Comment