0
Friday 20 September 2024 - 16:34
AS - Zionis Israel:

ABC News: Rencana Bom Pager Telah Direncanakan selama 15 Tahun

Story Code : 1161208
An ambulance in Beirut - Lebanon
An ambulance in Beirut - Lebanon

Ribuan orang terluka di Lebanon akibat serangkaian ledakan yang terkait dengan pager, walkie-talkie, dan peralatan lain yang digunakan oleh kelompok militan tersebut.
 
Zionis Israel tidak membenarkan atau membantah bertanggung jawab atas insiden tersebut, meskipun laporan media secara luas menggambarkannya sebagai rencana Mossad yang melibatkan pemasangan perangkat dengan bahan peledak yang dipicu dari jarak jauh.
 
Berbicara kepada ABC News, sumber AS menyebutnya sebagai "interdiksi rantai pasokan," menambahkan bahwa CIA telah lama enggan menggunakan taktik serupa karena risiko kerusakan tambahan. Di Lebanon, anak-anak termasuk di antara sekitar dua lusin orang yang tewas dalam serangan itu, yang juga menyebabkan banyak korban terluka.
 
The New York Times sebelumnya melaporkan bahwa pasokan perangkat yang disabotase dimulai pada musim panas 2023, mengutip beberapa pejabat yang mengetahui operasi tersebut.
 
Laporan ABC News menyatakan bahwa BAC Consulting, sebuah firma yang berbasis di Hungaria yang disubkontrakkan oleh produsen elektronik Taiwan Gold Apollo untuk memproduksi pager bagi Hizbullah, adalah kedok Zionis Israel.
 
Perangkat tersebut tidak pernah berada di Hungaria dan BAC adalah "perantara perdagangan, tanpa lokasi manufaktur atau operasional" di negara tersebut, kata juru bicara pemerintah kepada outlet tersebut.
 
Pemerintah Taiwan telah menjauhkan dari pemerintah pulau China dengan perintahan otonomi dari gelombang kekerasan di Lebanon. "Komponen-komponennya [terutama] IC [sirkuit terpadu] kelas bawah dan baterai," kata Menteri Ekonomi Kuo Jyh-huei kepada wartawan pada hari Jumat (20/9), seperti dikutip oleh Reuters.
 
"Saya dapat mengatakan dengan pasti bahwa komponen-komponen itu tidak dibuat di Taiwan."
 
Beirut dan pimpinan Hizbullah telah menyalahkan Zionis Israel atas insiden tersebut dan telah menyatakan bahwa Lebanon sekarang dalam keadaan perang dengan tetangganya.
 
Pasukan Pertahanan Zionis Israel mengintensifkan serangan lintas perbatasan pada hari Kamis (19/9), yang menurut para pengamat dapat menjadi awal dari invasi darat besar-besaran.
 
Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada hari Rabu (18/9) mengumumkan "fase baru dalam perang" dengan gerakan militan. Sebuah divisi komando Zionis Israel yang sebelumnya terlibat dalam aksi militer di Gaza telah bergerak ke utara di tengah meningkatnya ketegangan.
 
Zionis Israel melancarkan aksi militer skala besar di Lebanon pada tahun 1982 – yang menyebabkan pendudukan parsial selama tiga tahun dan bangkitnya Hizbullah sebagai kekuatan militer dan politik terkemuka – dan sekali lagi pada tahun 2006, yang ternyata merupakan serangan selama sebulan.[IT/r]
 
Comment