0
Saturday 25 January 2025 - 03:57
Gejolak Suriah:

Pelanggaran terhadap Warga Sipil Meningkat di Pedesaan Homs, 22 Orang Tewas

Story Code : 1186382
Men accused of being part of militias or loyalist soldiers of the ousted president Bashar Assad are detained by members of the new security forces during an operation in Homs, Syria
Men accused of being part of militias or loyalist soldiers of the ousted president Bashar Assad are detained by members of the new security forces during an operation in Homs, Syria
Selama tiga hari terakhir, pedesaan Homs telah menyaksikan serangkaian pelanggaran berat yang menargetkan desa-desa yang dihuni oleh komunitas Alawite, Syiah, dan Murshidi, menurut Syrian Observatory for Human Rights. Observatory melaporkan bahwa kelompok bersenjata setempat telah melakukan eksekusi di lapangan, penangkapan sewenang-wenang, dan serangan terhadap simbol-simbol keagamaan.
 
Tindakan-tindakan ini disertai dengan penodaan mayat dan pembunuhan di luar hukum, yang digambarkan sebagai bagian dari tindakan pembalasan yang menewaskan 22 orang dalam waktu 72 jam.
 
Menanggapi kampanye militer baru-baru ini di pedesaan Homs, Community Peace Group mengeluarkan pernyataan yang mendokumentasikan pelanggaran dan tindakan kekerasan terhadap warga sipil.
 
Kelompok tersebut mendesak tindakan segera untuk mencapai keadilan dan perdamaian melalui pembangunan kepercayaan, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan penegakan hukum yang transparan.
 
Mengekspresikan keprihatinan yang mendalam atas pelanggaran tersebut, pernyataan tersebut menyoroti konsekuensi yang menghancurkan dari operasi keamanan baru-baru ini di Homs bagian barat.
 
Kelompok tersebut meminta semua pihak terkait untuk segera campur tangan guna menghentikan pelanggaran tersebut, dengan mengungkapkan bahwa operasi militer tersebut telah mengakibatkan korban sipil, penyerangan, penahanan yang salah, penghinaan, dan pencurian properti.
 
Pernyataan tersebut mengutuk semua pelanggaran terhadap warga sipil, melabelinya sebagai pelanggaran hukum dan hak asasi manusia yang mencolok.
 
Pernyataan tersebut menekankan perlunya meminta pertanggungjawaban para pelaku dan memberikan kompensasi kepada individu yang terdampak.
 
Kelompok tersebut juga menuntut akses segera bagi tim medis untuk memberikan perawatan bagi yang terluka, promosi transparansi, dan perlindungan martabat warga Suriah dari tindakan militer di masa mendatang.
 
Sumber lokal dari Homs melaporkan bahwa dua wanita tewas dan seorang pemuda terluka di awal bulan setelah sekelompok orang masuk ke rumah mereka dan menyerang mereka dengan pisau.
 
Para korban diidentifikasi sebagai saudara perempuan dan bibi dari pihak ibu seniman Suriah Bahaa al-Yousef, sedangkan pria yang terluka adalah keponakannya.
 
Seniman tersebut mengonfirmasi insiden tragis tersebut melalui sebuah unggahan di akun media sosial pribadinya. Serangan tersebut merupakan bagian dari gelombang kekerasan yang terus meningkat di Homs, tempat terjadinya lonjakan aktivitas kriminal yang meresahkan dalam beberapa minggu terakhir, termasuk pembunuhan, penghilangan paksa, dan pelanggaran lainnya.
 
Tren yang mengkhawatirkan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk setempat, yang sudah hidup dalam iklim ketegangan yang meningkat.
 
Laporan lokal menunjukkan pola pelanggaran hak asasi manusia yang meningkat terhadap kaum minoritas, yang semakin memperburuk ketakutan di kota yang sudah dilanda ketidakstabilan.[IT/r]
 
Comment