0
Friday 17 January 2025 - 11:40
Gejolak Suriah - Zionis Israel:

Pemimpin Militan Suriah Menuntut Penarikan Pasukan Israel

Story Code : 1184863
Israeli soldiers walk a long the border with Syria
Israeli soldiers walk a long the border with Syria
Ahmed Hussein al-Sharaa, yang lebih dikenal dengan nama samaran, adalah kepala Hayat Tahrir al-Sham (HTS), yang merebut kekuasaan di Damaskus bulan lalu setelah lebih dari satu dekade berperang melawan Presiden Bashar Assad.
 
Pasukan Pertahanan Zionis Israel (IDF) menggunakan kesempatan itu untuk maju melampaui posisi mereka sebelumnya di Dataran Tinggi Golan dan merebut Gunung Hermon yang strategis.
 
"Kemajuan Zionis Israel di wilayah itu disebabkan oleh kehadiran milisi Iran dan Hizbullah," kata al-Julani kepada Reuters pada hari Kamis (16/1), dengan alasan bahwa kehadiran ini tidak ada lagi.
 
Pemerintahan Suriah yang baru siap mendukung penempatan pasukan PBB di zona penyangga dan telah menyerukan penarikan pasukan Zionis Israel.
 
Zionis Israel pertama kali menguasai Dataran Tinggi Golan pada tahun 1967, setelah mengalahkan Suriah dan Mesir dalam perang enam hari.
 
Damaskus gagal merebut kembali wilayah strategis tersebut pada tahun 1973. Yerusalem Barat secara resmi mencaplok wilayah tersebut pada tahun 1981, meskipun langkah ini belum diakui secara internasional.
 
Zona penyangga antara wilayah yang dikuasai Israel dan Suriah telah lama diawaki oleh Misi Pengamatan PBB (UNDOF).
 
Saat HTS maju ke Damaskus bulan lalu, IDF bergerak ke zona penyangga dan dalam beberapa kasus maju melewatinya ke wilayah Suriah.
 
Perdana Menteri Zionis Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi posisi IDF di Gunung Hermon pada pertengahan Desember, menyebutnya sebagai "momen bersejarah yang menarik."
 
Dalam beberapa hari, ia mengumumkan rencana senilai 40 juta shekel ($11 juta) untuk menggandakan populasi Israel di Dataran Tinggi Golan.[IT/r]
 
Comment